Distribusi Geospasial Teripang (Holothuroidea) di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu

Abstract

Saat ini jumlah teripang di alam bebas mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: rusaknya ekosistem yang menjadi habitat alami teripang tersebut, penangkapan besar-besaran oleh nelayan, serta aktivitas pariwisata bahari. Salah satu pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan jumlah stok teripang tersebut adalah melakukan peningkatan stok teripang atau restocking. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran teripang berdasarkan habitat dan parameter kedalaman di perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu secara geospasial. Pengamatan terhadap sebaran teripang dilakukan pada tanggal 6-8 November 2015 dengan metode sensus serta pengklasifikasian substrat dengan metode unsupervised classification menggunakan citra WorldView-2. Hasil dari penelitian ini adalah Peta sebaran teripang di Pulau Lancang, Peta habitat teripang di Pulau Lancang, Peta sebaran teripang berdasarkan kedalaman perairan di Pulau Lancang, dan Peta sebaran teripang tumpang tindih batimetri dan substrat dasar di Pulau Lancang. Jenis teripang yang ditemukan adalah Holohuria atra dan Stichopus variegatus. Teripang mayoritas ditemukan pada substrat berpasir dengan kedalaman perairan rata-rata kurang dari 2 m. Hasil klasifikasi substrat dasar menghasilkan 5 kelas habitat yaitu patahan karang (rubble), lamun, alga, karang, dan pasir. Informasi geospasial dasar yang berisi tentang objek yang dapat dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu yang relatif lama.