dc.description.abstract | Persaingan industri yang semakin ketat membuat perusahaan harus
meningkatkan daya saing untuk dapat menaikkan keuntungan dengan cara
pengendalian persediaan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis besarnya kuantitas dan frekuensi pemesanan bahan baku yang
optimal dan menentukan model alternatif teknik lot sizing yang terbaik dalam hal
penghematan biaya persediaan bahan baku. Model yang digunakan dalam
melakukan pengendalian persediaan bahan baku diantaranya, model analisis ABC
untuk identifikasi jenis A, teknik lot sizing yang terdiri dari teknik Lot For Lot,
Economic Order Quantity, Period Order Quantity, dan Part Period Balancing,
dengan kebijakan tanpa persediaan pengaman dan dengan persediaan pengaman
service level 95% dan 99%. Berdasarkan hasil perhitungan, kuantitas dan
frekuensi pemesanan yang dipilih berdasarkan biaya persediaan yang paling
minimum yaitu masing-masing untuk Soya Protein, Tepung Roti, dan Batter
Powder sejumlah 159.840 kg dengan 15 kali pemesanan, 417.333 kg dengan 21
kali pemesanan dan 160.485 kg dengan 13 kali pemesanan selama satu tahun.
Biaya persediaan yang paling minimum diperoleh dari teknik lot sizing tanpa
persediaan pengaman yaitu EOQ. Keunggulan biaya persediaan teknik terpilih
terhadap perusahaan pada total penjumlahan bahan baku klasifikasi A yaitu 8,9%
lebih unggul dari existing. Perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar
Rp 1.344.988.209. | id |