Viabilitas dan Vigor Benih Jagung pada Stadia Pra Masak Fisiologis.
View/ Open
Date
2016Author
Putri, N. Karindita Ekibdwi
Suwarno, Faiza Chairani
Nindita, Anggi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi status viabilitas dan
vigor benih jagung pada stadia pra masak fisiologis. Percobaan dilakukan di Kebun
Cikabayan dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB mulai dari bulan
November 2015 hingga Maret 2016. Percobaan disusun dalam Rancangan
Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor
pertama adalah varietas jagung, terdiri dari varietas Lamuru, Srikandi dan Bisma.
Faktor kedua adalah waktu panen, mulai dari 78 hari hingga 106 hari dengan
interval waktu 4 hari. Benih dikatakan mencapai saat matang morfologi (MM)
ketika seluruh struktur kecambah sudah lengkap, sehingga dapat dinilai
berdasarkan tolok ukur potensi tumbuh maksimum (PTM). Saat masak fisiologi
(MF) ditentukan berdasarkan parameter Viabilitas Potensial maksimum dengan
tolok ukur daya berkecambah (DB) dan bobot kering kecambah normal (BKKN),
parameter Vigor benih maksimum dengan tolok ukur indeks vigor (IV) dan
keserempakan tumbuh (KST), serta bobot kering benih maksimum. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa varietas Lamuru mencapai saat matang morfologi (MM) pada
82 HST, varietas Srikandi 78 HST dan varietas Bisma 78 HST. Pemanfaatan benih
untuk penelitian dapat dilakukan pada saat sebelum masak fisiologi (MF) dimana
benih sudah mampu berkecambah normal ≥ 80 %, untuk varietas Lamuru pada 86
HST, varietas Srikandi 90 HST, dan varietas Bisma 85 HST. Penentuan saat masak
fisiologi berdasarkan kelima peubah yang diamati (DB, BKKN, IV, KST dan bobot
kering benih maksimum) menunjukkan bahwa benih varietas Lamuru mencapai
saat masak fisiologi pada 94-98 HST, varietas Srikandi pada 90 – 98 HST, dan
varietas Bisma pada 90-102 HST.