dc.description.abstract | Sel bahan bakar mikroba (Microbial Fuel Cell disingkat MFC) merupakan
salah satu alternatif produksi listrik yang memanfaatkan mikroba untuk mengubah
energi kimia dalam biomassa menjadi listrik. Nikotinamida Adenosin Dinukleotida
Hidrogen (NADH), produk metabolisme karbon pusat dan asam nukleat,
merupakan komponen utama dalam pembentukan sistem MFC. Peningkatan
NADH dilakukan dengan menghilangkan rpoS dan menigkatkan putaran pada
kultivasi Escherichia coli untuk merekayasa metabolisme. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan pengaruh penghilangan rpoS pada E. coli dan putaran kultur
bergoyang terhadap peningkatan listrik MFC. E.coli dikutivasi dalam kondisi
aerobik pada media Luria Bertani yang diperkaya glukosa. Pengukuran tegangan
dilakukan di akhir fase stasioner, yakni kultivasi jam ke-24. Tegangan listrik yang
dihasilkan E. coli yakni 7.25 mV. Sementara, produksi listrik oleh E. coli yang
kehilangan gen rpoS meningkat signifikan, 1.5 kali lipat dari sel induk, yakni 10.25
mV. Peningkatan produksi listrik lebih jauh, yakni 2.25 kali lipat dicapai dengan
peningkatan putaran E. coli ΔrpoS, hingga tegangan mencapai 23 mV. | id |