| dc.description.abstract | Target produksi padi dari Kementerian Pertanian dalam lima tahun terakhir (2015-2019) terus meningkat untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduk. Upaya peningkatan produksi padi yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan penerapan konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Dalam hal ini, pengendalian hama perlu didasarkan pada pengetahuan dan informasi tentang dinamika populasi hama dan musuh alaminya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perkembangan populasi hama utama dan predatornya pada pertanaman padi sawah. Pengamatan dilakukan pada pertanaman padi berukuran luas 350 m² dengan mengamati 100 rumpun tanaman contoh yang tersebar secara diagonal. Pengamatan dilakukan mulai umur tanaman 1 minggu setelah tanam (MST) sampai 12 MST dengan interval 1 minggu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hama-hama utama yang ditemukan adalah wereng batang cokelat Nilaparvata lugens, wereng punggung putih Sogatella furcifera, wereng hijau Nephotettix virescens, kepinding tanah Scotinophara sp., walang sangit Leptocorisa oratorius dan kepik hijau Nezara viridula. Wereng batang cokelat sudah ditemukan pada umur tanaman 1 MST dan mencapai puncaknya pada 9 MST. Scotinophara sp. mulai ditemukan pada 3 MST dan mencapai puncak populasi pada 6 MST dengan rataan 0.59 individu. L. oratorius populasinya mengalami peningkatan pada 5 MST hingga 8 MST kemudian menurun pada 9 MST karena perlakuan insektisida. Predator yang dominan ditemukan dari kelompok serangga adalah Paederus fuscipes, Ophionea nigrofasciata dan Cyrtorhinus lividipennis. Sedangkan predator dari kelompok laba-laba yang dominan adalah famili Lycosidae, Linyphiidae dan Tetragnathidae. | id |
