Show simple item record

dc.contributor.advisorPrijono, Djoko
dc.contributor.authorMunawaroh, Munawaroh
dc.date.accessioned2017-05-31T04:47:44Z
dc.date.available2017-05-31T04:47:44Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/86119
dc.description.abstractPlutella xylostella merupakan salah satu serangga hama penting pada tanaman famili Brassicaceae dengan persebaran kosmopolitan. Petani sering menggunakan insektisida sintetik secara terus menerus sehingga dapat menyebabkan perubahan respons kematian hama sasaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui respons kematian ulat daun kubis P. xylostella yang berkembang dari populasi yang berasal Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur Jawa Barat terhadap lima jenis insektisida komersial, yaitu abamektin, emamektin benzoat, klorfenapir, metaflumizon, dan spinetoram. Lima jenis insektisida tersebut diujikan pada larva P. xylostella instar ke-2 menggunakan metode celup daun dengan pemberian daun pakan perlakuan selama 96 jam. Pengamatan mortalitas serangga uji dilakukan pada 48 dan 96 jam setelah perlakuan (JSP), kemudian dilakukan analisis data mortalitas menggunakan metode probit. Berdasarkan LC95 pada 96 JSP, klorfenapir dan metaflumizon memiliki toksisitas yang rendah, abamektin memiliki toksisitas sedang, sementara emamektin benzoat dan spinetoram memiliki toksisitas tinggi terhadap serangga uji. LC95 pada 96 JSP abamektin ialah 1.8 mg b.a/l yang setara dengan konsentrasi anjuran insektisida tersebut, sedangkan untuk klorfenapir dan metaflumizon masing-masing 52.9 dan 127.1 mg b.a/l (5.29 dan 5.32 kali lebih besar daripada konsentrasi anjuran masing-masing). LC95 emamektin benzoat dan spinetoram 0.28 dan 0.81 mg b.a./l yang masing-masing 6.79 dan 66.7 lebih rendah daripada konsentrasi anjuran insektisida tersebut. Dengan demikian P. xylostella asal Cipanas, Cianjur masih rentan terhadap emamektin benzoat dan sangat rentan terhadap spinetoram. Perlakuan dengan emamektin benzoat 0.5 dan 1.0 mg b.a./l, metaflumizon 90 dan 160 mg b.a./l, spinetoram 0.55 mg b.a./l, serta abamektin pada tiga taraf konsentrasi terendah menurunkan persentase pembentukan pupa secara nyata, sedangkan klorfenapir pada tiga taraf konsentrasi terendah tidak berpengaruh nyata. Bila diperlukan, insektisida yang masih efektif dapat digunakan untuk mengendalikan hama P. xylostella dengan memerhatikan prinsip pengendalian hama terpadu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant protectionid
dc.subject.ddcInsectid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleRespons Kematian Ulat Daun Kubis Plutella xylostella dari Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur Jawa Barat terhadap Lima Jenis Insektisida Komersial.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordinsektisida komersialid
dc.subject.keywordkubisid
dc.subject.keywordrespons kematianid
dc.subject.keywordulat daunid
dc.subject.keywordkubisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record