dc.description.abstract | Prospek kencur di berbagai industri Indonesia utamanya jamu memiliki nilai
pengembangan yang baik. Data statistik dari Kementerian Pertanian menunjukkan
tahun 2012, 2013 dan 2014 hasil produksi kencur mengalami penurunan yang
tinggi. Pengaruh terbesar penurunan hasil produksi kencur yaitu konversi lahan
dan infeksi penyakit tanaman. Metode pengendalian yang aman, efektif dan
murah diperlukan sebagai pengganti fungisida dalam pengendalian penyakit
kencur. Penelitian ini bertujuan mendapatkan mikrob rhizosfer yang efektif dan
berpotensi sebagai pengendalian patogen kencur. Metode penelitian meliputi
isolasi cendawan dan bakteri, uji patogenisitas, uji antagonis, dan identifikasi.
Hasil isolasi kencur sakit didapatkan tiga cendawan (Fusarium oxysporum,
Fusarium solani dan Curvularia brachyspora) dan lima isolat bakteri (BB1, BB2,
BB3, P1, dan P2) yang bersifat patogen dari hasil uji patogenisitas. Isolasi dari
rhizosfer didapatkan dua cendawan (Penicillium sp. dan Chaetomium aureum)
dan dua isolat bakteri (RRH6 dan R2) yang bersifat non patogen serta berpotensi
mengendalikan penyakit kencur. Pada uji antagonis, potensi antagonis Penicillium
sp. dan C. aureum ditunjukkan dengan cara antibiotik, lisis, parasitisme dan
pembengkakan hifa sehingga mengakibatkan perkembangan hifa abnormal, tetapi
kedua cendawan tidak memiliki kemampuan kompetisi ruang dan nutrisi. Potensi
antagonis bakteri RRH6 dan R2 adalah menghasilkan senyawa bioaktif yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Berdasarkan identifikasi bakteri,
semua isolat bakteri berjenis Gram negatif, berwarna merah, dan berbentuk kokus | id |