dc.description.abstract | Integrasi ekonomi terus berkembang dengan munculnya perjanjian
perdagangan baik di tingkat bilateral, regional, maupun multilateral. Indonesia
telah terlibat dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas, salah satunya adalah
ASEAN-India Free Trade Agreement (AIFTA). AIFTA mulai diberlakukan pada
tahun 2010. Implementasi AIFTA menimbulkan pro dan kontra terhadap
keberlangsungan perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kinerja perdagangan, pengaruh, serta tingkat keberhasilan
perdagangan Indonesia dalam AIFTA. Metode yang digunakan yaitu Revealed
Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), Intra Industry
Trade (IIT) Index, fungsi permintaan ekspor, dan trade projection approach
dengan periode penelitian tahun 2005 sampai 2014.
Perdagangan Indonesia di pasar AIFTA selama tahun 2005 hingga tahun
2014 menunjukkan kinerja yang baik. Hasil analisis RCA menunjukkan bahwa
terdapat 269 komoditas ekspor Indonesia yang memiliki daya saing. Hasil analisis
EPD menunjukkan 166 komoditas berada pada posisi pasar rising star dan 103
komoditas berada pada posisi lost opportunity. Hasil analisis IIT menunjukkan
bahwa sebanyak 100 komoditas memiliki tingkat integrasi lemah, 79 komoditas
memiliki tingkat integrasi sedang, 69 komoditas memiliki tingkat integrasi kuat,
20 komoditas memiliki tingkat integrasi sangat kuat, dan hanya satu komoditas
yang tidak memiliki integrasi. Kinerja perdagangan Indonesia yang baik dapat
menjadi potensi untuk memaksimalkan manfaat AIFTA ke depannya.
Estimasi pengaruh implementasi AIFTA dilakukan menggunakan fungsi
permintaan ekspor. Komoditas yang diestimasi adalah lima komoditas pertanian
dengan nilai RCA tertinggi dan terdapat India sebagai salah satu negara tujuan
ekspornya. Lima komoditas tersebut adalah coconut (copra), palm kernel or
babassu oil and fractions thereof, whether or not refined, but not chemically
modified (HS 1513), palm oil and its fractions, whether or not refined, but not
chemically modified (HS 1511), cocos beans, whole or broken, raw or roasted
(HS 1801), toilet or facial tissue stock, towel or napkin stock and similar paper of
a kind used for household or sanitary purposes (HS 4803), dan nutmeg, mace, and
cardamoms (HS 0908).
Pengaruh implementasi AIFTA memberikan hasil yang bervariasi
terhadap lima komoditas ekspor Indonesia, yaitu berpengaruh signifikan secara
positif, berpengaruh signifikan secara negatif, dan tidak berpengaruh secara
signifikan. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perbedaan komitmen tarif yang
berlaku pada masing-masing komoditas. Hasil analisis trade projection approach
menunjukkan bahwa rata-rata rasio keberhasilan lima komoditas ekspor Indonesia
di pasar AIFTA bernilai kurang dari satu namun mendekati satu. Artinya,
Indonesia sudah berhasil memanfaatkan AIFTA dengan baik meskipun belum
maksimal. Pemanfaatan kerangka AIFTA dapat dilakukan berdasarkan kategori
komitmen tarif, semakin rendah tarif yang diberlakukan akan memberikan
manfaat yang lebih besar terhadap perekonomian Indonesia.
Peningkatan inovasi komoditas ekspor diperlukan untuk memperluas
pangsa pasar ekspor Indonesia. Selain itu, kontinuitas ekspor diperlukan untuk
meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia di pasar AIFTA. Pemantauan
terhadap komitmen tarif AIFTA khususnya komoditas yang termasuk Special
Products dan Exclusion List diperlukan agar tarif dapat segera diturunkan
sehingga pemanfaatan AIFTA terhadap perdagangan Indonesia menjadi lebih
maksimal. | id |