Analisis Ekonomi dan Alternatif Strategi Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Bogor (Studi Kasus: Taman Heulang Bogor).
Abstract
Pemerintah Indonesia mewajibkan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH)
dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 yang mewajibkan
setiap kota harus mempunyai luas RTH lebih dari 30 persen luas wilayah dengan
rincian 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Satu dari sekian banyak kota di
Indonesia yang mengimplementasikan pembangunan RTH di wilayahnya adalah
Kota Bogor. Namun, luasan RTH publik di Kota Bogor baru mencapai 2,74%.
Oleh karena itu, pemerintah Kota Bogor membangun RTH taman kota terbesar di
Kota Bogor yaitu Taman Heulang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
persepsi masyarakat mengenai keberadaan RTH Taman Heulang, mengestimasi
nilai ekonomi keberadaan RTH Taman Heulang, menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi Willingnes to Pay (WTP) masyarakat dan menganalisis strategi
peningkatan RTH publik di Kota Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persepsi dan kepedulian masyarakat terhadap RTH Taman Heulang cukup baik.
Hasil rata-rata WTP dengan menggunakan Contingent Valuation Method (CVM)
dari 31 responden yang bersedia berpartisipasi adalah sebesar Rp19.563 per
orang per tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP di analisis
menggunakan analisis regresi logistik binary. Hasil regresi logistik binary
menunjukkan bahwa pada taraf nyata 10% faktor-faktor yang mempengaruhi
WTP adalah pendidikan, tanggungan keluarga dan lama tinggal. Analytical
Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menganalisis strategi peningkatan
RTH Publik di Kota Bogor, alternatif strategi yang disarankan pada penelitian ini
adalah peningkatan ketersediaan lahan dengan memanfaatkan lahan aset
pemerintah kota (pemkot) .