Analisisfaktoryangmemengaruhi Perilaku Ekonomi Dan Kesejateraanrumah Tangga Petani Usahataniterpadupadi-Sapi Di Provinsi Jawa Barat
View/Open
Date
2017Author
Lindawati
Kusnadi, Nunung
Dandewa, Sri Utami Kuntjoro
Swastika, Sadra
Metadata
Show full item recordAbstract
Sistem usahatani terpadu padi-sapi masih dianggap sebagai salah satu sistem
yang mampu dalam meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Pemanfaatan
limbah dari masing-masing kegiatan usahatani meminimalisirpenggunaan input
luardanmemanfaatkansumberdaya yang tersedia di dalamusahatani.
Usahataniterpadupadi-ternakadalahteknologi yang
ramahlingkungandantepatdilakukanterutamadikaitkandenganpertanianberkelanjut
an(Sustainable Agriculture)karenamenganutkonsepzero waste
yaitumeminimalisirlimbahusahatanidengan proses daurulang
danmeminimalisirpenggunaan input kimia.
Penelitianinibertujuanuntukmenganalisis, (1) menganalisisfaktor-faktor yang
memengaruhikeputusanpetanidalammengadopsisistemusahataniterpadupaditernak,
(2) menganalisisfaktor-faktor yang
memengaruhiperilakuekonomirumahtanggapetanidalammenerapkanusahataniterpa
dupadi-ternak, (3) menganalisisdampakperubahanharga input dan harga output
terhadapekonomi rumah tanggadan kesinambunganusahataniterpadupadi-ternak
Penelitian ini dilaksanakan di provinsi Jawa Barat dengan pertimbangan
pernah melaksanakan program sistem integrasi Padi-Ternak (SIPT). Pengambilan
data dilakukanpadabulanMei sampaiJuli 2013.Jumlahrumahtanggasampel
199rumahtanggapetani.Model regresi logistik dipergunakan untuk mengetahui
kecenderungan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam
mengadopsi sistem usahatani terpadu padi-sapi. Analisisdengan model
ekonometrikadalambentuksistempersamaansimultan,terdiriatas36 persamaan,
yaitu18persamaanperilakudan18persamaanidentitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan mengadopsi usahatani
terpadu padi-sapi dipengaruhi oleh tenaga kerja keluarga dalam usaha ternak sapi
dan jumlah sapi. Jumlah sapi mempunyai peluang sebesar 1.35 kali dalam
keputusan untuk mengadopsi usahatani terpadu padi-ternak. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa kenaikan harga input memberikan dampak negatifdan
menurunkan produksi padi, produksi sapi, penggunaan input produksi,
pendapatan usahatani, total pendapatan dan pengeluaran konsumsi pangan dan
non pangan rumah tangga petani usahatani terpadu padi-sapi.
Kenaikan harga gabah padi berdampak positif pada jumlah produksi sapi,
produksi pupuk kandang, alokasi tenaga kerja dalam keluarga usahatani padi dan
ternak sapi, pendapatan usahatani padi dan pendapatan usaha ternak sapi.
Kenaikan harga gabah padi berdampak negatif pada produksi padi, produksi
jerami dan alokasi tenaga kerja pria luar keluarga usahatani padi dan pendapatan
total rumah tangga.Kenaikan harga sapi hidup berdampak positif pada produksi
padi, jerami, alokasi tenaga kerja dalam dan luar keluarga usahatani padi dan
pendapatan total rumah tangga. Kenaikan harga sapi hidup berdampak negatif
pada produksi sapi, produksi pupuk kandang, jumlah permintaan dedak, jumlah
jerami yang digunakan dan alokasi tenaga kerja usaha ternak sapi.
Kenaikan input-input produksi, upah, harga gabah padi dan harga sapi hidup
sebesar 10% tidak memberikan dampak kepada biaya produksi dan pengeluaran
rumah tangga pada usahatani terpadu padi-ternak. Fluktuasi harga input output
mempengaruhi kesinambungan atau sustanabilitas dari aspek ekonomi usahatani.
Kebijakan pengaturan harga output dan harga input diperlukan dalam rangka
mempertahankan kesinambungan usahatani yang berdampak langsung pada
peningkatan pendapatan petani.