Penanganan Data Kategorik Dengan Algoritma Gifi Pada Model Persamaan Struktural Berhirarki
View/ Open
Date
2017Author
Munaf, Alfatihah Reno Maulani Nuryaningsih Soekri Putri
Wijayanto, Hari
Saefuddin, Asep
Mangku, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kajian mengenai metode statistik bisa berawal dari pembelajaran terhadap
teori yang ada atau upaya untuk memecahkan permasalahan yang ada. Penelitian
ini berupaya menemukan penyelesaian dari permasalahan sosial dengan data
kategorik yang memiliki struktur bersarang atau berkelompok.
Structural Equation Model (SEM) dipilih untuk menjelaskan hubungan
sebab akibat pada suatu permasalahan. Pemodelan menggunakan SEM dengan
metode pendugaan kemungkinan maksimum memerlukan data untuk mengikuti
sebaran tertentu. Ketika data mengandung peubah kategorik, maka perlu dilakukan
penanganan terlebih dahulu. Salah satu pilihannya adalah transformasi data
sehingga data mengikuti suatu sebaran kontinu tertentu. Penelitan ini mengkaji
keunggulan metode transformasi data menggunakan Algoritma Gifi. Seratus set
peubah dengan transformasi Gifi digunakan dalam memodelkan SEM untuk
menjelaskan kepuasan terhadap kondisi kesehatan di Pulau Jawa, kemudian hasil
ukuran kesesuaian model dibandingkan dengan ukuran kesesuaian model pada
peubah tanpa transformasi. Hasil yang didapatkan adalah peubah hasil transformasi
Gifi menunjukkan adanya peningkatan performa pada model SEM yang terbentuk,
utamanya pada efisiensi waktu yang diperlukan untuk komputasi.
Perbedaan pola pembentuk kepuasan terhadap kondisi kesehatan antara
provinsi di Pulau Jawa dijelaskan menggunakan analisis SEM Mutigrup.
Pemeriksaan keragaman model antar kelompok menunjukkan indikasi terdapat
perbedaan model untuk setiap provinsi. Pendugaan menggunakan Generalized
Least Squares dilakukan untuk mengatasi adanya ragam negatif pada Provinsi DI
Yogyakarta.
Bagian utama dari penelitian ini adalah pemodelan SEM berhirarki dengan
data kategorik yang diaplikasikan pada penilaian kepuasan terhadap kondisi
kesehatan. Sumber data yang digunakan adalah Indikator Kesehatan dari Survey
Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang diselenggarakan Badan Pusat
Statistik (BPS) pada tahun 2014 dan fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah
di tahun yang sama berdasarkan catatan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Tingkat pertama, gambaran di tingkat individu, menggunakan data
SPTK. Tingkat kedua, gambaran di tingkat provinsi, menggunakan data fasilitas
kesehatan. Tahapan ini menjelaskan bahwa pengaruh fasilitas kesehatan yang
disediakan oleh pemerintah lebih besar daripada penilaian seseorang akan
kondisinya di dalam menentukan kepuasan terhadap kondisi kesehatan. Kepuasan
terhadap kondisi kesehatan pada tingkat individu ditentukan oleh kebiasaan
menjaga kesehatan (1,000) dan pada tingkat provinsi ditentukan oleh fasilitas
kesehatan (1,025).