Produksi Dan Flavonoid Daun Kemuning (Murraya Paniculata (L.) Jack) Dengan Perbedaan Interval Dan Tinggi Pangkas Panen Serta Dosis Pupuk Organik
View/Open
Date
2017Author
Utami, Noorwitri
Aziz, Sandra Arifin
Melati, Maya
Metadata
Show full item recordAbstract
Kemuning merupakan salah satu tanaman obat yang telah lama digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit. Kemuning mengandung senyawa-senyawa
metabolit sekunder antara lain steroid, saponin, alkaloid, tanin dan flavonoid.
Penelitian mengenai efek farmakologis tanaman kemuning telah banyak
dipelajari, akan tetapi informasi mengenai praktik budidaya dan pengaruhnya
terhadap kadar bahan aktif di dalamnya masih terbatas, terutama dalam hal
manajemen panen dan pemupukan. Manajemen panen tanaman obat yang
dimanfaatkan daunnya perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu waktu panen,
tingkat kematangan (maturity) daun, interval panen dan intensitas (tinggi pangkas)
panen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbedaan
interval dan tinggi bidang pangkas panen serta pemupukan organik terhadap
produksi daun dan flavonoid daun kemuning.
Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Darmaga
Bogor dan terdiri atas dua percobaan. Percobaan dilakukan pada bulan April 2013
hingga Januari 2014. Percobaan satu merupakan percobaan pengaruh interval
panen, sedangkan percobaan dua merupakan percobaan pengaruh pemupukan
organik dan tinggi bidang pangkas. Rancangan yang digunakan pada percobaan
satu adalah rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor, yaitu interval panen 5
dan 12 minggu dengan dua ulangan. Percobaan dua dilakukan menggunakan
rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan yaitu tinggi
pangkas dan dosis pupuk organik. Perlakuan pada percobaan dua menggunakan
tiga jenis pupuk organik yaitu pupuk kandang ayam petelur (PKA), rock
phosphate (RP), dan abu sekam (AS) (dosis per tanaman masing-masing untuk
perlakuan per musim; 0 + 0 + 0; 0 PKA + 0.45 kg RP + 2 kg AS; 5 kg PKA + 0
RP + 2 kg AS; 5 kg PKA + 0.45 kg RP + 0 AS; 5 kg PKA + 0.45 kg RP + 2 kg
AS. Percobaan dua dilakukan secara paralel dengan percobaan satu, yang
dilakukan selama dua kali panen. Perlakuan tinggi pangkas pada musim pertama
yaitu 50 dan 60 cm di atas permukaan tanah, sedangkan perlakuan tinggi pangkas
pada musim kedua yaitu 60 dan 70 cm di atas permukaan tanah. Setiap perlakuan
dikombinasikan dan diulang tiga kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan.
Hasil percobaan menunjukkan (1) Produksi daun dan flavonoid daun
kemuning lebih tinggi dengan interval panen 12 minggu; (2) Tanaman yang
mendapatkan perlakuan pupuk organik lebih tinggi produksinya dibandingkan
tanpa pupuk; (3) Tinggi pangkas 60 cm lebih baik untuk pertumbuhan dan
produksi kemuning pada panen berikutnya; (4) Pertumbuhan dan produksi
kemuning yang baik memerlukan pemupukan pupuk kandang ayam petelur
dikombinasikan dengan abu sekam dan/atau fosfat alam.
Collections
- MT - Agriculture [3859]