Show simple item record

dc.contributor.advisorKhotimah, Husnul
dc.contributor.authorNurunnisa, Rifka Saskia
dc.date.accessioned2017-05-16T04:21:23Z
dc.date.available2017-05-16T04:21:23Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85272
dc.description.abstractPengguna jejaring sosial berkembang dengan pesat. Salah satu jejaring sosial yang populer adalah Twitter. Percakapan pengguna Twitter menunjukkan isu yang ramai diperbincangkan, seperti kebakaran hutan dan kabut asap. Bahkan kebakaran hutan yang ramai diperbincangkan sempat menjadi Trending Topic World Wide. Kebakaran hutan yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor sosial ekonomi masyarakat seperti jumlah penduduk, sumber penghasilan, dan jumlah sekolah. Pada penelitian ini, data tweet disaring berdasarkan kata kunci kebakaran hutan dan kabut asap, yang berlokasi di Provinsi Riau. Selanjutnya data tweet diasosiasikan dengan data sosial ekonomi di Provinsi Riau dan dilakukan analisis asosiasi menggunakan Association Rule Mining dengan algoritme Apriori. Minimum support 10% dan minimum confidence 80% menghasilkan 342 aturan yang masih redundan, dan setelah direduksi didapatkan 28 aturan yang tidak redundan. Aturan yang berkorelasi positif dengan term pada data tweet adalah sumber penghasilan jasa, perdagangan besar, jumlah terjadinya kebakaran sedikit, dan jumlah sekolah yang berkategori banyak. Tweet yang berkorelasi positif tersebut banyak terdapat di daerah perkotaan Provinsi Riau.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcComputer scienceid
dc.subject.ddcMining programmeid
dc.titleAnalisis Asosiasi Data Tweet terkait Kebakaran Hutan dan Kabut Asap Dengan Data Sosial Ekonomi di Provinsi Riauid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordalgoritme Aprioriid
dc.subject.keywordassociation rule miningid
dc.subject.keywordkebakaran hutanid
dc.subject.keywordtweet miningid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record