Aplikasi Bakteri Endofit dengan Metode Perendaman Benih, Penyiraman pada Tanah, dan Pencelupan Akar terhadap Meloidogyne spp. pada Tanaman Tomat
Abstract
Meloidogyne spp. merupakan nematoda parasit penting yang menjadi
kendala dalam budidaya tanaman tomat. Pengendalian nematoda puru akar
menggunakan pestisida yang berlebihan dan terus menerus dapat merusak
lingkungan. Bakteri endofit merupakan salah satu alternatif pengendalian nematoda
yang dapat dipertimbangkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
teknik aplikasi bakteri endofit terhadap Meloidogyne spp. pada tanaman tomat.
Isolat bakteri endofit yang digunakan adalah isolat G053, MSJ1H dan TSS1D.
Aplikasi yang digunakan adalah perendaman benih, penyiraman suspensi bakteri,
dan pencelupan akar. Metode perendaman benih, benih tomat direndam dalam
suspensi bakteri endofit dengan konsentrasi 109-1010 CFU/ml selama 6 jam.
Metode penyiraman suspensi bakteri, bibit tanaman tomat yang berumur 3 MST
disiram dengan 20 ml suspensi bakteri endofit pada konsentrasi 109-1010 CFU/ml
disekitar perakaran tanaman. Metode pencelupan akar, bibit tanaman tomat yang
berumur 3 minggu setelah tanam (MST) dicabut dan dicelupkan akarnya dalam
suspensi bakteri pada konsentrasi 109-1010 CFU/ml selama 30 menit. Parameter
yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering
tajuk, berat basah akar, dan jumlah puru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
metode aplikasi bakteri endofit dengan penyiraman pada tanah dan pencelupan
akar lebih baik dari pada metode perendaman benih dalam menekan puru akar.
Isolat bakteri TSS1D dengan metode pencelupan akar menunjukkan hasil yang
paling baik dalam menekan puru akar dibandingkan dengan isolat lainnya.
Pengamatan terhadap persentase kematian nematoda secara in vitro menunjukkan
bahwa semua kultur filtrat bakteri endofit mampu mematikan larva Meloidogyne
spp. lebih dari 90%.
Collections
- UT - Plant Protection [2438]