Hubungan Kondisi Substrat Dasar dengan Keberadaan Fauna Bentik di Perairan Pulau Lancang Besar, Kepulauan Seribu
View/Open
Date
2017Author
Pamalik, Aulia Ranggi
Zamani, Neviaty Putri
Subhan, Beginer
Metadata
Show full item recordAbstract
Fauna bentik adalah suatu komunitas yang menyusun ekosistem terumbu karang dan hidup di dasar perairan. Hadirnya fauna bentik tertentu pada ekosistem terumbu karang dapat terjadi karena pengaruh beragamnya kondisi substrat dasar yang merupakan habitat tempat tinggal bagi hewan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi substrat dasar, struktur komunitas, dan hubungan antara substrat dasar dengan fauna bentik di perairan sekitar Pulau Lancang Besar, Kepulauan Seribu. Survey dilaksanakan di 4 stasiun pengamatana pada bulan Juli 2015 menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) untuk pengamatan substrat dasar dan metode belt transect untuk pengamatan makrobentos. Hasil pengukuran parameter fisika dan kimia perairan tercatat suhu 29.5-30 ℃, salinitas 31-33 psu, pH 8, kecerahan 6 meter, DO 4.99-5.61 mg/L, nitrat 0.019-0.031 mg/L, dan fosfat 0.009-0.013 mg/L. Kondisi substrat dasar termasuk dalam kategori buruk dengan tutupan karang hidup sebesar 1.67-15.97%, sedangkan tutupan abiotik mendominasi (76.87-86.87%). Tingkat kematian karang berkisar 0.09-0.65. Ditemukan fauna bentik sebesar 1187 individu yang terdiri atas 16 spesies dan 6 kelas. Kelas Ascidiacea dan Echinoidea merupakan makrobentos yang mendominasi. Nilai indeks keanekaragaman (H′), keseragaman (E), dan dominansi (C) berturut-turut sebesar 0.94-2.42, 0.27-0.81, dan 0.21-0.75. Susunan komposisi substrat dasar seperti komponen abiotik, karang hidup, dan karang mati merupakan habitat tempat tinggal bagi fauna bentik tertentu.