Kajian Efektifitas Vegetasi sebagai Wind barrier dalam Mengontrol Kecepatan Angin pada Area Wisata, di Ancol, Jakarta Utara
Abstract
Daerah pesisir adalah ekosistem transisi yang dipengaruhi oleh aktivitas di daratan maupun lautan. Salah satu faktor mikroklimat yang paling mempengaruhi adalah angin. Angin laut mempengaruhi kenyamanan pada area pesisir yang di dalamnya terdapat berbagai aktivitas manusia. Wind barrier adalah salah satu sistim modifikasi aspek mikroklimat dengan mengurangi, membelokkan atau mengarahkan angin. Barrier ini terdiri dari susunan pohon dan semak, tetapi bisa juga dalam bentuk tanaman tahunan atau tanaman musiman bersama rumput, pagar, dinding, atau material lainnya. Ancol adalah salah satu ruang terbuka terbesar di Jabodetabek yang terintegrasi langsung dengan Pantai Utara Pulau Jawa. Penelitian ini menghitung seberapa efektif sabuk hijau yang dimiliki oleh Pantai Ancol sebagai salah satu cara dalam meningkatkan kenyaman bagi pengunjungnya. Vegetasi sebagai aspek utama dari penelitian ini akan dinilai struktur dan kemampuannya dalam mengontrol kecepatan angin. Kecepatan angin diukur pada ketinggian sekitar 1,5-2 meter yang merepresentasikan ketinggian standar dimana manusia beraktivitas. Penelitian ini dilakukan di empat plot penelitian yang terdiri dari satu plot kontrol, dan tiga plot wind barrier bervegetasi. Tiga tipe wind barrier yang diamati pada penelitian ini adalah wind barrier bervegetasi homogen, dan dua wind barrier heterogen. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kecepatan angin yang berada di plot wind barrier lebih rendah dari plot kontrol. Wind barrier tipe heterogen 1 paling efektif mengontrol kecepatan angin karena mempunyai nilai keanekaragaman yang paling tinggi dengan jumlah individu penyusun vegetasi paling banyak, yakni sejumlah 127 individu yang terdiri dari 10 spesies. Wind barrier tipe heterogen 1 mampu mengurangi kecepatan angin sebesar 81,77%, dimana wind barrier dengan vegetasi tipe homogen mampu mengurangi kecepatan angin sebesar 35,43%. Wind barrier tipe vegetasi heterogen 2 yang terdiri dari 60 individu dari 4 spesies mampu mengurangi kecepatan angin sebesar 45,09% dari kecepatan angin semula.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]