Pengembangan Lanskap Budaya Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo sebagai Kawasan Wisata
Abstract
Ponorogo merupakan salah satu bagian dari Kerajaan Majapahit, yang mendapat pengaruh dari Kasunanan Surakarta karena lokasinya yang berdekatan. Salah satu pengaruh tersebut adalah adanya budaya Grebeg Suro yang berkembang di Ponorogo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi unit lanskap budaya Grebeg Suro di Ponorogo, menganalisis upaya pelestarian lanskap budaya Grebeg Suro, menganalisis potensi wisata, dan menyusun rekomendasi pengembangan sebagai kawasan wisata. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan spasial, analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman), dan teknik skoring. Karakteristik lanskap Grebeg Suro di Ponorogo dipengaruhi oleh orientasi filosofi Kerajaan Majapahit. Upaya pelestarian lanskap Grebeg Suro adalah dengan menggunakan strategi diversifikasi dari kondisi saat ini. Ada lima strategi upaya pelestarian, yaitu mengembangkan berdasarkan aspek visual dan sejarah, meningkatkan akses dan infrastruktur, mengantisipasi bencana di kawasan rawan bencana, meningkatkan koordinasi antar-stakeholder pengelola, dan meningkatkan peran serta masyarakat. Konsep utama untuk pengembangan lanskap budaya Grebeg Suro sebagai kawasan wisata adalah dengan mengembangkan menjadi kawasan wisata sejarah dan meningkatkan rasa sifat memiliki di masyarakat. Untuk mendukung konsep utama tersebut ada tiga konsep pengembangan, yaitu konsep ruang, konsep sirkulasi, dan konsep aktivitas dan fasilitas. Konsep ruang dibagi menjadi tiga, yaitu ruang penerimaan, ruang inti, dan ruang peristirahatan. Konsep sirkulasi mengacu pada orientasi posisi Kerajaan Majapahit yang berada di timur laut. Konsep aktivitas dan fasilitas diterapkan pada program wisata yang menjadi produk akhir dari penelitian ini.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]