Distribusi Spasial Lahan Sawah Berbasis Kelompoktani di Kecamatan Cilaku, Bojongpicung, dan Mande Kabupaten Cianjur
View/Open
Date
2016Author
Sarliyanti S
Munibah, Khursatul
Widjaja, Hermanu
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Cianjur merupakan salah satu sentra produksi padi di Jawa Barat
dengan luas lahan sawah 66.909 ha yang terdiri atas lahan sawah irigasi seluas
46.421 ha dan lahan sawah tadah hujan seluas 19.488 ha. Tujuan penelitian ini
adalah menganalisis distribusi lahan sawah berbasis kelompoktani, menganalisis
karakteristik kelompoktani serta menganalisis pola spasial persebaran lahan sawah
di Kecamatan Cilaku, Kecamatan Bojongpicung, dan Kecamatan Mande
Kabupaten Cianjur. Penelitian ini diawali dengan pemetaan batas kelompoktani
menggunakan metode partisipatif yaitu anggota kelompoktani sebagai pelaku
utama pemetaan sehingga menghasilkan peta distribusi lahan sawah berbasis
kelompoktani serta karakteristik masing-masing kelompoktani. Analisis pola
spasial persebaran lahan sawah di Kecamatan Cilaku, Kecamatan Bojongpicung,
dan Kecamatan Mande dilakukan dengan menggunakan Spasial Pattern yang
ditentukan melalui perhitungan Avarage Nearest Neighbor (ANN) dan
menghasilkan nilai skala R. Jika R=1 maka menujukkan pola spasial lahan sawah
berpola acak (random), R<1 menunjukkan pola bergerombol (clustered), dan R>1
menunjukkan pola menyebar (dispersed). Kecamatan Cilaku memiliki luas wilayah
6.046 ha dengan jumlah Desa sebanyak 10 Desa serta terdapat 10 Gapoktan dan 78
Poktan. Kecamatan Bojongpicung memiliki luas wilayah 5.544 ha dengan jumlah
Desa sebanyak 11 Desa serta terdapat 11 Gapoktan dan 91 Poktan. Kecamatan
Mande memiliki luas wilayah 10.520 ha dengan jumlah Desa sebanyak 12 Desa
serta terdapat 12 Gapoktan dan 74 Poktan. Luas lahan sawah berdasarkan data
spasial yang diperoleh dari proses pemetaan tidak berbeda jauh dengan hasil
wawancara kepada pengurus kelompoktani. Selisih lahan sawah masing-masing
adalah Kecamatan Cilaku 44,59 ha, Bojongpicung 12,21 ha, dan Mande 13,04 ha.
Analisis karakteristik kelompoktani berdasarkan pada parameter usia pengurus
kelompoktani terhadap kinerja kelembagaan yaitu usia pengurus kelompoktani
Kecamatan Cilaku berada pada usia produktif lebih besar (94,87%) dibandingkan
dengan Kecamatan Bojongpicung dan Kecamatan Mande, sedangkan pada
parameter jenis dan sumber irigasi lahan sawah terhadap produksi lahan sawah
Kecamatan Bojongpicung memiliki persentasi jenis irigasi teknis yang lebih besar
(20,13%) dibandingkan dengan Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Mande sehingga
produksi rata-rata yang diperoleh Kecamatan Bojongpicung juga lebih tinggi yaitu
39,291 ton/tahun. Hasil perhitungan Skala R menunjukkan bahwa Kecamatan
Cilaku, Kecamatan Bojongpicung, dan Kecamatan Mande memiliki pola spasial
lahan sawah bergerombol (clustered) dengan nilai skala R masing-masing adalah
0,68; 0,65; 0,66. Hal ini menunjukkan adanya akses kemudahan dalam melakukan
koordinasi kelembagaan secara optimal.