Efek Protektif Nanopropolis Terhadap Kejadian Kardiotoksisitas Akibat Induksi Doksorubisin Pada Tikus.
View/Open
Date
2016Author
Hutasoit, Tomi Yensen Seventus
Juniantito, Vetnizah
Prasetyo, Bayu Febram
Metadata
Show full item recordAbstract
Doksorubisin (DOK), merupakan obat anti kanker golongan anthrasiklin, dengan menginduksi radikal bebas yang dimediasi peradangan dan nekrosis miokard. Propolis dengan antioksidan kuat dan sifat anti inflamasinya dapat memberikan aktivitas kardioprotektif terhadap kejadian kardiotoksisitas akibat induksi doksorubisin. Bioavaibilitas propolis dapat ditingkatkan dengan memodifikasi molekul propolis menjadi partikel yang berukuran nano (nanopropolis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek protektif dari propolis dan nanopropolis terhadap kejadian kardiotoksisitas akibat induksi doksorubisin pada tikus. Penelitian ini menggunakan 24 tikus jantan galur Sprague Dawley yang dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan: kelompok tikus kontrol (tikus yang hanya disuntikkan NaCl), kelompok tikus yang hanya disuntikkan Doksorubisin, kelompok perlakuan DOK + nanopropolis (nano), dan kelompok perlakuan DOK + propolis (pro). Pengobatan Nano Dan pro dilakukan setiap hari selama 5 minggu. Setelah itu, dilakukan proses euthanasia dan pengambilan sampel jaringan. Kemudian, jaringan diproses, ditanam dalam parafin, dipotong pada ketebalan 3 m, dan diwarnai dengan Hematoksilin-Eosin (HE) dan Masson’s Trichrome. Secara histopatologi, jumlah fokus nekrotik dan sel inflamasi (makrofag dan limfosit) pada kelompok perlakuan DOX + nano dan DOX + pro secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok tikus yang hanya disuntikkan DOK. Hasil skoring jantung fibrosis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara semua kelompok perlakuan. Kesimpulannya, hasil ini menunjukkan bahwa kapasitas propolis dan nanopropolis memiliki efek protektif untuk memperbaiki kejadian kardiotoksisitas akibat induksi doksorubisin.