| dc.description.abstract | Paraquat merupakan salah satu herbisida yang masih digunakan dalam bidang pertanian, namun bersifat toksik sehingga tanpa sengaja dapat menyebabkan kematian hewan domestik maupun liar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan post mortem hewan yang keracunan paraquat dengan menggunakan mencit sebagai hewan model dengan tinjauan khusus pada organ lambung dan usus. Sebanyak 72 ekor mencit dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi paraquat dosis LD50 berlebih (LD50 paraquat: 120 mg/KgBB) secara intragastrik, dan kelompok yang euthanasia dengan dislokasi cervicalis. Pengamatan post mortem cadaver keseluruhan dan tinjauan lambung dan usus dilakukan pada jam ke -0, 1, 2, 4, 6, 8, 12, 16, 20, 24, 36 dan 48 setelah kematian. Hasil penelitian menunjukkan kelompok paraquat lebih cepat menghasilkan bau dan pseudomelanosis namun lebih lambat didatangi serangga. Patologi anatomi lambung dan usus kelompok paraquat berwarna hijau gelap sedangkan kelompok yang tidak diberi paraquat merah kehitaman. Pembusukan jaringan seperti detached mucosa, penyebaran gas, dan perubahan inti sel lebih cepat terjadi pada kelompok paraquat. | id |