Komparasi Morfopatologi Mencit (Mus musculus) yang Tidak dan Diberi Paraquat Berlebih dengan Tinjauan Organ Paru-paru sampai 48 Jam.
View/Open
Date
2016Author
Martin, Gerry
Harlina, Eva
Priosoeryanto, Bambang Pontjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Paraquat adalah herbisida kontak selektif dari golongan bipyridyl yang
lazim digunakan pada bidang pertanian. Walaupun memiliki banyak
keuntungan, paraquat bersifat toksik sehingga tanpa sengaja menyebabkan
kematian hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan post
mortem pada hewan yang keracunan paraquat dengan menggunakan mencit
(Mus musculus) sebagai hewan model. Sebanyak 72 ekor mencit dibagi dalam
dua kelompok sama besar, yaitu kelompok perlakuan yang diberi paraquat dosis
berlebih dan ditunggu hingga mati, dan kelompok yang tidak diberi paraquat
yang dieutanasia dengan cara dislokasio cervicalis. Untuk mempelajari post
mortem interval, maka perubahan makroskopis kadaver dan tinjauan khusus
mikroskopis paru-paru mencit diamati pada jam ke-0, 1, 2, 4, 6, 8, 12, 16, 20, 24,
36 dan 48 setelah kematian dan dibandingkan dengan kelompok yang tidak
diberi paraquat. Hasil penelitian menunjukkan kadaver kelompok paraquat lebih
cepat menghasilkan bau dan pseudomelanosis pada kulit dan paru-paru, lebih
lambat didatangi serangga, namun rontoknya rambut dan perubahan pada bola
mata tidak menunjukkan perbedaan. Jaringan paru-paru kelompok paraquat lebih
parah dan lebih cepat mengalami kerusakan bronkhiolus, keluarnya sel darah
merah ke jaringan, pembentukan emfisema postmortem dan gelembung gas
interstiasial.