Proteksi Nanopropolis pada Sel-Sel Spermatogenik Tikus yang Diinduksi oleh Doksorubisin.
View/ Open
Date
2016Author
Machmud, Andi Noer Aeni
Juniantito, Vetnizah
Prasetyo, Bayu Febram
Metadata
Show full item recordAbstract
Doksorubisin (DOK) ialah agen anti-kanker yang efektif, yang menginisiasi terjadinya gangguan spermatogenesis dan menginduksi terjadinya apoptosis pada sel-sel spermatogenik hingga terjadi infertilitas. Sekarang ini propolis dan molekul nanonya, yaitu nanopropolis memiliki manfaat untuk regenerasi jaringan setelah luka. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek nanopropolis dan propolis untuk menghambat toksisitas doksorubisin pada sel-sel spermatogenik tikus. Secara umum, morfologi kerusakan testis setelah injeksi DOK yang berulang (4mg/kg BB, selama 5 minggu) ditandai dengan berkurangnya jumlah sel-sel spermatogenik, yang ditentukan melalui penilaian histopatologi menggunakan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Dalam penelitian ini, propolis dan nanopropolis memiliki efek pengobatan yang sama terhadap sel spermatogenik, yaitu untuk mencegah kehilangan sel spermatogonia, spermatosit, dan spermatid awal akibat pemberian DOK pada tikus. Propolis dan nanopropolis memiliki efek yang sama, tetapi pada tahap spermatid akhir, pemberian propolis memiliki efek proteksi yang lebih baik dibandingkan dengan nanopropolis. Hal ini meyakinkan bahwa pengobatan propolis dan nanopropolis secara signifikan dapat memperbaiki penurunan sel-sel spermatogenik selama pemberian DOK yang telah menginduksi kerusakan testis.