dc.description.abstract | Penerapan kaidah kesejahteraan hewan (kesrawan) diharapkan dapat memengaruhi akurasi pengukuran hemodinamika tekanan darah dan laju darah. Penerapan kaidah kesrawan dalam penelitian ini direpresentasikan dengan teknik handling dan habituasi hewan coba terhadap operator dan aparatus pengukur hemodinamika tekanan darah dan laju darah. Pengukuran hemodinamika dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu sebelum diberikan perlakuan (T0), setelah dihabituasi terhadap sentuhan tangan operator (T1), dan setelah dihabituasi terhadap corong (animal holder) alat pengukur tekanan darah (T2). Penanganan kendali hewan yang sesuai kaidah kesrawan cenderung memengaruhi hasil pengukuran hemodinamika tekanan darah dan laju darah tikus putih galur wistar secara individu. Enam dari tujuh tikus berdasarkan uji kruskal wallis menunjukkan nilai signifikansi (P) kurang dari 0.05 untuk setiap parameter sistolik, diastolik, denyut jantung, dan aliran darah. Rerata nilai simpangan baku pada setiap parameter menunjukkan kecenderungan menurun, yaitu T0>T1>T2. Rerata simpangan baku setiap parameter sebagai berikut: sistolik T0(10.43 mmHg)>T1(8.63 mmHg)>T2(7.98 mmHg), diastolik T0(9.25 mmHg)>T1(7.55 mmHg)>T2(7.04 mmHg), denyut jantung T0(17.09 d/m)>T1(13.06 d/m)> T2(12.50 d/m), aliran darah T0(4.12 ml/m)>T1(3.67 ml/m)>T2(2.87 ml/m). Hasil uji ANOVA tidak berbeda signifikan pada data hemodinamika secara rata-rata. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan habituasi cenderung berpengaruh terhadap individu, tetapi perlu dilakukan penambahan durasi waktu habituasi agar berpengaruh signifikan terhadap rerata data kelompok. | id |