Kemampuan Regenerasi Alami Jenis Meranti Tembaga (Shorea Leprosula Miq.) di Hutan Penelitian Haurbentes, Jasinga Kabupaten Bogor

Abstract

Regenerasi alami jenis-jenis Dipterocarpaceae tergantung pada ketersediaan pohon induk, siklus pembungaan, dan kondisi tempat tumbuh yang mendukung. Potensi benih jenis Shorea yang cukup besar di Hutan Penelitian Haurbentes, Jasinga Kabupaten Bogor, hendaknya didukung dengan kemampuan regenerasi yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi regenerasi Shorea leprosula dan kondisi lingkungan serta kondisi tanah yang mendukung bagi keberlangsungan regenerasi S. leprosula di Hutan Penelitian Haurbentes, Jasinga Kabupaten Bogor. Hasil analisis vegetasi menunjukan kondisi regenerasi tegakan S. leprosula Miq di KHDTK Haurbentes cukup memadai untuk tingkat semai yang jumlahnya cukup banyak dan mendominasi pada tiap blok pengamatan. Namun, tingkat semai tersebut mengalami hambatan dalam melanjutkan pertumbuhannya ke tingkat pancang dan tiang. Hal ini terlihat dengan adanya jenis lain yang mendominasi pada tingkat pancang dan sedikitnya jumlah tiang yang ditemukan. Adanya kompetisi dengan jenis lain dan kurangnya ruang tumbuh bagi permudaan akibat dominasi pohon-pohon dewasa diduga yang menyebabkan terhambatnya regenerasi S. leprosula pada blok-blok tanaman ini. Kondisi lingkungan dan kondisi tanah cukup mendukung pertumbuhan S. leprosula. Namun, kurangnya intensitas cahaya yang masuk ke dalam tegakan diduga menjadi salah satu hambatan regenerasi S. leprosula.