Evaluasi Agroforestri di Hutan Pendidikan Gunung Walat
Abstract
Agroforestri di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) diperkenalkan pertama kali pada tahun 2001 sebagai upaya mempertahankan kelestarian hutan dan mengatasi permasalahan perambahan hutan. Dalam perkembangannya jumlah petani yang berpartisipasi dalam kegiatan agroforestri tersebut terus berkurang sementara keberadaan agroforestri dibutuhkan sebagai penunjang kegiatan pendidikan HPGW. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi agroforestri terbaru sebagai bahan evaluasi bagi kegiatan agroforestri yang telah lama dilakukan di HPGW. Saat ini jumlah petani penggarap agroforestri HPGW berjumlah 12 orang dengan luas total garapan 5.58 ha. Tanaman pertanian yang ditanam bersama tanaman kehutanan adalah tanaman singkong, padi, sereh, lengkuas, kopi dan kapolaga. Secara ekonomi, kombinasi tanaman kehutanan dengan tanaman kapolaga merupakan pola kombinasi agroforestri terbaik untuk di terapkan pada tegakan hutan rapat (>100 pohon/ ha). Pada tegakan hutan jarang (20 – 40 pohon /ha), tanaman sereh merupakan tanaman yang tepat ditanam di antara tegakan utama. Kontribusi ekonomi rata-rata yang diperoleh petani dari kegiatan agroforestri HPGW adalah sebesar 13.04 %. Kegiatan ini juga memperoleh persepsi yang baik dari petani penggarap agroforestri.
Collections
- UT - Forest Management [3095]