Show simple item record

dc.contributor.advisorHidayat, Sri Hendrastuti
dc.contributor.authorLeiwakabessy, Maxmilyand
dc.date.accessioned2017-05-04T07:31:14Z
dc.date.available2017-05-04T07:31:14Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84359
dc.description.abstractPisang merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi dan dibudidayakan pada berbagai jenis sistem budi daya pertanian tropika. Banana bunchy top virus (BBTV) yang menyebabkan penyakit kerdil pisang dianggap sebagai virus paling penting yang menginfeksi pertanaman pisang di Asia, Afrika, Australia dan Pasifik Selatan. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa pusat keragaman BBTV dunia terletak dan berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun demikian, insidensi penyakit dan karakter molekuler dari BBTV di Indonesia masih sangat sedikit dimengerti. Tujuan penelitian ini adalah mengarakterisasi variasi gejala, insidensi penyakit, dan karakter molekuler dari BBTV di pertanaman pisang di Bogor, Indonesia. Insidensi penyakit BBTV ditinjau berdasarkan gejala di lapangan. Daun-daun yang menunjukkan gejala dikonfirmasi menggunakan metode immunocapture-polymearse chain reaction (IC-PCR). Karakterisasi molekuler kemudian dilakukan berdasarkan analisis nukleotida dari sikuen virus yang diamplifikasi. Hasil pengamatan menunjukan bahwa insidensi penyakit kerdil pisang di Kabupaten Bogor berkisar dari 3.3% hingga 28.4%. Gejala penyakit yang paling umum dijumpai di lapangan antara lain daun tegak, klorosis dan bergelombang pada tepian daun, serta pengurangan panjang dan jarak petiol dan lebar lamina. Serangga vektor, Pentalonia nigronervosa, ditemukan pada beberapa tanaman di lapangan dan BBTV berhasil dideteksi dari sampel kutu daun tersebut. Karakterisasi molekuler dari DNA-R dan DNA-S pada sampel BBTV mengonfirmasi bahwa isolat-isolat BBTV dari Bogor merupakan bagian dari Asian group, dan jelas terpisah dari South Pacific group. Variasi genetika diantara isolat-isolat BBTV Bogor tidak begitu tinggi, dengan homologi sikuen berkisar dari 97.2% hingga 99.3% dan 96.6% hingga 100% untuk DNA-S dan DNA-R, secara berturut-turutid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant protectionid
dc.subject.ddcVirusid
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleDisease Incidence and Molecular Analysis of Banana Bunchy Top Virus in Bogor, West Javaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordgejala lapanganid
dc.subject.keywordimmunocapture-polymerase chain reactionid
dc.subject.keywordvariasi genetikaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record