Analisis Debit DAS Cidanau Banten Menggunakan Model SWAT (Soil and Water Assessment Tool)
Abstract
DAS Cidanau merupakan DAS yang terletak di Provinsi Banten dengan luas 22 049 ha. Penggunaan lahan DAS Cidanau mengalami perubahan setiap tahunnya. Perubahan penggunaan lahan tersebut mengakibatkan perubahan debit di DAS Cidanau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan dan dampaknya terhadap debit langsung DAS Cidanau, Banten serta mencari alternatif penggunaan lahan yang terbaik. Dampak perubahan penggunaan lahan terhadap debit dianalisis menggunakan model SWAT (Soil and Water Assassment Tool). Alternatif penggunaan lahan bertujuan menurunkan aliran permukaan dengan mempertimbangkan kesesuaian lahan yang ditambah dengan perbaikan pengelolaan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan DAS Cidanau pada periode 1998−2013 terjadi peningkatan lahan terbangun lebih dari 100% dari 600 ha (1998) menjadi 1 301 ha (2013). Dampak perubahan tutupan lahan selama periode tersebut adalah meningkatnya nilai CN rata-rata dari 78.36 (1998) menjadi 79.00 (2013), meningkatnya aliran permukaan dari 1922.70 mm (1998) menjadi 1959.46 mm (2013), dan meningkatnya koefisen aliran permukaan 0.18 (1998) menjadi 0.38 (2013). Model SWAT yang digunakan berhasil mendapatkan debit dugaan yang baik dengan nilai R² > 0,51 dan NS > 0,74. Hasil simulasi penggunaan lahan terbaik adalah hutan (8.21%), hutan tanaman (14.54%), lahan terbangun (5.81%), perkebunan (5.46%), pertanian lahan kering (9.34%), pertanian lahan kering campur (39.38%), sawah (17.12%), dan badan air (0.14%). Simulasi penggunaan lahan tersebut mampu menurunkan debit maksimal sebesar 0.8 m3/s dan meningkatkan debit minimal sebesar 0.003 m3/s dari debit penggunaan lahan tahun 2013.
Collections
- UT - Forest Management [3095]