Daya Dukung Limbah Pertanian sebagai Sumber Pupuk Organik di Kab. Sukoharjo

View/Open
Date
2008Author
Karyaningsih, Sri
Herianti, Isnani
Suhendrata, Tota
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah pertanian adalah sisa dari proses produksi pertanian. Limbah pertanian antara lain berupa kotoran ternak, jerami padi, jerami kacang-kacangan, serasah dan ranting tumbuhan. Limbah pertanian yang mengalami proses pelapukan atau fermentasi baik secara alami maupun melalui bantuan activator akan menghasilkan pupuk organik. Pupuk organik dipercaya sebagai pupuk yang lengkap walaupun dalam jumlah kecil tetapi mengandung unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Ketersediaan pupuk organik dalam jumlah dan kualitas yang memadai dapat sebagai dasar dalam menuju terwujudnya pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Pengunaan pupuk organik selain dapat memperbaiki struktur tanah juga dapat meningkatkan produktivitas lahan. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode suvey di Desa Bakalan Kec. Polokarto Kab. Sukoharjo. Luas lahan sawah Kab. Sukoharjo pada tahun 2006 seluas 21.096 ha dengan luas panen 49.422 ha memberikan rerata produksi gabah kering panen 6,52 ton/ha dan produksi jerami sebanyak 247.110 ton. Hasil penelitian di wilayah Kec. Polokarto bahwa jerami kering yang dikembalikan ke lahan sebagai kompos sebesar 65% (19.958 ton) dan sisanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pengomposan jerami menyusut 50%, maka tersedia pupuk kompos 9.979 ton. Ketersediaan pupuk kompos tersebut dapat digunakan untuk memupuk lahan seluas 4.989,5 ha dan mampu mensubtitusi pupuk KCL sebanyak 199,6 ton. Sumber pupuk organik yang lain adalah kotoran ternak. Potensi kotoran ternak di Kec. Polokarto dari 909.123 ekor ternak ruminansia dan unggas mencapai 70.652 ton. Pengomposan kotoran ternak menghasilkan pupuk kompos 35.326 ton dan dapat untuk memupuk lahan seluas 17.663 ha.
Collections
- Proceedings [2790]