Show simple item record

dc.contributor.advisorTondok, Efi Toding
dc.contributor.authorPutri, Eka Saraswati Diana
dc.date.accessioned2017-05-04T03:55:55Z
dc.date.available2017-05-04T03:55:55Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84205
dc.description.abstractBawang daun merupakan komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Faktor yang mempengaruhi produksi bawang daun salah satunya adalah penyakit tanaman. Penyakit bercak ungu merupakan penyakit penting yang menyerang bawang daun. Pengendalian yang sudah dilakukan masih kurang efektif dan tidak ramah lingkungan. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa cendawan filoplan dapat menjadi agens biokontrol untuk mengendalikan penyakit bercak ungu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman cendawan filoplan pada pertanaman bawang daun secara monokultur dan tumpang sari, serta mengetahui potensi cendawan filoplan sebagai agens biokontrol untuk mengendalikan penyakit bercak ungu. Kejadian penyakit dilapangan dihitung berdasarkan jumlah tanaman yang sakit dibagi dengan jumlah tanaman diamati. Pengambilan sampel untuk isolasi cendawan filoplan dan cendawan patogen dilakukan pada dua lahan monokultur dan dua lahan tumpang sari. Metode yang dilakukan yaitu isolasi cendawan filoplan, uji patogenisitas, isolasi dan uji postulat Koch A. porri, dan uji antagonis secara in vitro terhadap A. porri. Analisis keragaman cendawan filoplan dilakukan menggunakan indeks keragaman Shannon-Wienner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian penyakit bercak ungu di pertanaman monokultur lebih tinggi dibandingkan dengan tumpang sari dan keragaman cendawan filoplan pada tanaman tumpang sari lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman monokultur. Cendawan filoplan yang berpotensi sebagai agens antagonis yaitu P1S3L1K (Trichoderma sp. 1), P1S1L21PT (Trichoderma sp. 2), CHP4 (Leptosphaerulina sp.), POS4L1HT (Curvularia sp.), CHP2, P0S3L21P (Mortierella sp.), KPK1 (Cryptococcus sp.), P0S2L21 (Nigrospora sp.), dan P0S5L21P (Gongronella sp.). Hasil uji antagonis menunjukkan bahwa isolat Trichoderma sp. 1 dan Trichoderma sp. 2 memiliki persentase tingkat hambatan relatif tertinggi dibandingkan isolat lainnyaid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant Protetectionid
dc.subject.ddcFungiid
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePotensi Cendawan Filoplan sebagai Agens Biokontrol Penyakit Bercak Ungu Bawang Daunid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAllium fistulosum Lid
dc.subject.keywordAlternaria porriid
dc.subject.keywordtumpang sariid
dc.subject.keywordmonokulturid
dc.subject.keywordpertanaman organikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record