Show simple item record

dc.contributor.advisorSyaukat, Yusman
dc.contributor.advisorIsmail, Ahyar
dc.contributor.authorKhatimah, Khusnul
dc.date.accessioned2017-05-03T04:29:33Z
dc.date.available2017-05-03T04:29:33Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84138
dc.description.abstractGumuk pasir merupakan fenomena unik seperti gundukan pasir yang menyerupai bukit dan hanya terdapat di Desa Parangtritis dengan luas 62 ha. Pada tahun 2013, muncul konversi menjadi lahan tambak udang hingga saat ini luasnya mencapai 6,3 ha. Padahal dalam kondisi eksisting, gumuk pasir dapat memberikan nilai manfaat langsung dan manfaat tidak langsung bagi masyarakat setempat. Manfaat tersebut diantaranya sebagai tempat pariwisata, penghasil kayu bakar dan pakan ternak, penahan abrasi, serta pelindung angin bagi lahan pertanian. Penelitian ini dilakukan di Desa Parangtritis (Kecamatan Kretek), Desa Srigading (Kecamatan Sanden), dan Desa Poncosari (Kecamatan Srandakan). Penelitian ini melibatkan 354 responden, terdiri dari wisatawan, masyarakat, petani, petambak, dan stakeholder. Tujuan umum penelitian adalah menganalisis manfaat dan eksternalitas yang dapat ditimbulkan dari konversi gumuk pasir menjadi budidaya udang, sedangkan tujuan khusus yakni mengestimasi perbandingan nilai manfaat gumuk pasir dalam kondisi eksisting dan jika dikonversi menjadi budidaya udang, mengestimasi eksternalitas potensial yang dapat ditimbulkan dari budidaya udang, mengestimasi besarnya willingness to pay (WTP) masyarakat terhadap existence value gumuk pasir, dan merumuskan kebijakan pengelolaan gumuk pasir yang berkelanjutan. Metode analisis yang digunakan yaitu total economic value, analisis pendapatan, change of productivity, replacement cost, contingent valuation method, dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan total nilai manfaat gumuk pasir mencapai Rp124.368.658/ha/tahun. Nilai tersebut merupakan akumulasi manfaat sebagai wisata (Rp77.639.361/ha/tahun), kayu bakar (Rp2.164.898/ha/tahun), pakan ternak (Rp3.844.284/ha/tahun), penahan abrasi (24.279.070/ha/tahun), dan pelindung angin (Rp16.441.043/ha/tahun). Total nilai manfaat budidaya udang di kawasan gumuk pasir, yakni Rp99.501.439/ha/tahun. Hasil perbandingan menunjukkan nilai manfaat gumuk pasir pada kondisi eksisting lebih besar 25%. Budidaya udang berpotensi menimbulkan eskternalitas. Akumulasi pencemaran dapat berpotensi menyebabkan penurunan produktivitas sekitar 42%. Selain itu, budidaya udang juga berpotensi menimbulkan eskternalitas bagi masyarakat akibat terjadinya intrusi air asin. Nilai kerugian yang mungkin dapat ditimbulkan adalah sekitar Rp52.000/RT/bulan. Selanjutnya nilai rata-rata WTP existence value gumuk pasir diperoleh sebesar Rp8.271 sehingga besarnya non-use value dari eksisting gumuk pasir mencapai Rp229.073.616/tahun. Kesediaan membayar WTP dipengaruhi secara signifikan oleh nilai bid, jumlah pendapatan, tingkat pendidikan, dan jumlah tanggungan. Dalam penelitian ini, alternatif pengelolaan gumuk pasir secara berkelanjutan dapat dilakukan melalui kebijakan jangka pendek maupun jangka panjang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcSocial and Environmentalid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBantul, Yogyakartaid
dc.titleAnalisis Ekonomi Gumuk Pasir Di Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul, Propinsi Yogyakartaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordgumuk pasirid
dc.subject.keywordbudidaya udangid
dc.subject.keywordnilai ekonomiid
dc.subject.keywordvaluasi ekonomiid
dc.subject.keywordeksternalitasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record