Analisis Ekonomi Gumuk Pasir Di Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul, Propinsi Yogyakarta
View/ Open
Date
2017Author
Khatimah, Khusnul
Syaukat, Yusman
Ismail, Ahyar
Metadata
Show full item recordAbstract
Gumuk pasir merupakan fenomena unik seperti gundukan pasir yang
menyerupai bukit dan hanya terdapat di Desa Parangtritis dengan luas 62 ha. Pada
tahun 2013, muncul konversi menjadi lahan tambak udang hingga saat ini luasnya
mencapai 6,3 ha. Padahal dalam kondisi eksisting, gumuk pasir dapat memberikan
nilai manfaat langsung dan manfaat tidak langsung bagi masyarakat setempat.
Manfaat tersebut diantaranya sebagai tempat pariwisata, penghasil kayu bakar dan
pakan ternak, penahan abrasi, serta pelindung angin bagi lahan pertanian.
Penelitian ini dilakukan di Desa Parangtritis (Kecamatan Kretek), Desa
Srigading (Kecamatan Sanden), dan Desa Poncosari (Kecamatan Srandakan).
Penelitian ini melibatkan 354 responden, terdiri dari wisatawan, masyarakat, petani,
petambak, dan stakeholder. Tujuan umum penelitian adalah menganalisis manfaat
dan eksternalitas yang dapat ditimbulkan dari konversi gumuk pasir menjadi
budidaya udang, sedangkan tujuan khusus yakni mengestimasi perbandingan nilai
manfaat gumuk pasir dalam kondisi eksisting dan jika dikonversi menjadi budidaya
udang, mengestimasi eksternalitas potensial yang dapat ditimbulkan dari budidaya
udang, mengestimasi besarnya willingness to pay (WTP) masyarakat terhadap
existence value gumuk pasir, dan merumuskan kebijakan pengelolaan gumuk pasir
yang berkelanjutan. Metode analisis yang digunakan yaitu total economic value,
analisis pendapatan, change of productivity, replacement cost, contingent valuation
method, dan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan total nilai manfaat gumuk pasir mencapai
Rp124.368.658/ha/tahun. Nilai tersebut merupakan akumulasi manfaat sebagai
wisata (Rp77.639.361/ha/tahun), kayu bakar (Rp2.164.898/ha/tahun), pakan ternak
(Rp3.844.284/ha/tahun), penahan abrasi (24.279.070/ha/tahun), dan pelindung
angin (Rp16.441.043/ha/tahun). Total nilai manfaat budidaya udang di kawasan
gumuk pasir, yakni Rp99.501.439/ha/tahun. Hasil perbandingan menunjukkan nilai
manfaat gumuk pasir pada kondisi eksisting lebih besar 25%. Budidaya udang
berpotensi menimbulkan eskternalitas. Akumulasi pencemaran dapat berpotensi
menyebabkan penurunan produktivitas sekitar 42%. Selain itu, budidaya udang
juga berpotensi menimbulkan eskternalitas bagi masyarakat akibat terjadinya
intrusi air asin. Nilai kerugian yang mungkin dapat ditimbulkan adalah sekitar
Rp52.000/RT/bulan. Selanjutnya nilai rata-rata WTP existence value gumuk pasir
diperoleh sebesar Rp8.271 sehingga besarnya non-use value dari eksisting gumuk
pasir mencapai Rp229.073.616/tahun. Kesediaan membayar WTP dipengaruhi
secara signifikan oleh nilai bid, jumlah pendapatan, tingkat pendidikan, dan jumlah
tanggungan. Dalam penelitian ini, alternatif pengelolaan gumuk pasir secara
berkelanjutan dapat dilakukan melalui kebijakan jangka pendek maupun jangka
panjang.
Collections
- MT - Economic and Management [2971]