PRA-PENGOLAHAN AIR BAKU DENGAN PROSES BIOFILTRASI UNTUK PENYISIHAN BAHAN ORGANIK DAN AMONIUM DALAM AIR BAKU
Abstract
Limbah dari kegiatan pertanian, bersama dengan limbah dari kegiatan industri dan
domestik, menimbulkan pencemaran air sungai, mengganggu kesetimbangan
ekosistem perairan, serta mengganggu estetika dan kesehatan manusia. Usaha
untuk mengendalikan pencemaran tersebut hingga kini belum berhasil, bahkan air
sungai tercemar tersebut di beberapa daerah digunakan sebagai air baku dalam
penyediaan air bersih. Kondisi ini menyebabkan biaya pengolahan air bersih
menjadi mahal dan resiko kesehatan masyarakat meningkat. Salah satu alternatif
untuk mengeliminasi polutan tersebut dari air baku adalah proses biofiltrasi, yaitu
proses yang memanfaatkan mikroorganisme yang ditumbuhkan melekat pada
suatu matriks padat sehingga membentuk lapisan biologis (biofilm). Paper ini
menyajikan sebagian hasil penelitian awal tentang kemampuan sistem biofilftrasi
dalam penyisihan bahan organik dan amonium dari air. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan sistem biofiltrasi dengan media pasir kuarsa dan limbah
botol bekas AMDK (air minum dalam kemasan). Tingkat eliminasi bahan organik
hingga 90% dan amonium hingga 70% dapat dicapai dengan penerapan sistem
biofiltrasi, tergantung pada konsentrasi polutan dalam influen, lama waktu kontak
polutan dan mikroorganisme, atau jenis media yang digunakan. Sistem biofiltrasi
juga mampu menyisihkan polutan air lain, seperti padatan tersuspensi total (total
suspended solids/TSS), kekeruhan dan warna. Penurunan kadar amonium dan
kekeruhan dapat menurunkan kebutuhan bahan kimia (disinfektan dan koagulan)
pada proses pengolahan air bersih selanjutnya. Selain itu, penggunaan biofiltrasi
sebagai pra-pengolahan air baku juga mampu meredam fluktuasi kualitas air baku.