Etnobotani Dan Strategi Konservasi Rotan Jernang (Daemonorops Spp) Di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi
View/Open
Date
2017Author
Harnov
Zuhud, Ervizal A.M.
Soekmadi, Rinekso
Metadata
Show full item recordAbstract
Suku Anak Dalam (SAD) adalah salah satu suku di Indonesia yang
masih hidup secara tradisional di dalam hutan. Salah satu hutan tempat tinggal dan
sumber penghidupan mereka adalah di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Dua
Belas (TNDB). Kehidupan secara tradisional ini telah mereka jalani sejak lama
dan tetap bertahan hingga saat ini. Interaksi SAD dengan hutan yang telah
berlangsung sejak lama ini membuat mereka memiliki banyak tradisi terkait
dengan konservasi hutan. Hal ini tercermin dari sikap dan perilaku mereka
terhadap sumberdaya hutan, yang sesuai dengan prinsip konservasi hutan.
Pengetahuan SAD mengenai Rotan Jernang dan konservasi hutan merupakan
aspek penting dalam kebudayaan tradisional mereka. Namun pengetahuan ini
lambat laun akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi seiring perkembangan masyarakat SAD. Sekarang ini jernang
dimanfaatkan oleh SAD bukan hanya sebagai bahan obat tradisional tetapi
sebagai komoditi untuk diperdagangkan. Perubahan sosial budaya, harga jernang
yang tinggi; berkisar antara Rp 2.800.000 sampai dengan Rp. 3000.000/kg di
tingkat SAD, dapat memicu pemanenan buah rotan jernang muda, pemanenan
buah Rotan Jernang tanpa menaati nilai-nilai sosial budaya dan aturan adat
istiadat. Salah saatu solusi dampak perubahan sosial budaya SAD terhadap
kelestarian rotan jernang di TNBD adalah menyusun strategi konservasi rotan
jernang Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tradisi
bejernang, nilai-nilai sosial budaya SAD dan merumuskan strategi konservasi
rotan jernang serta habitatnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan
teknik studi pustaka, observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan
teknik triangulasi. Hasil dari penelitian ini, tradisi bejernang telah berlangsung
ratusan tahun merupakan bukti bahwa nilai-nilai sosial budaya masyarakat SAD
efektif dalam hal konservasi sumberdaya hutan dan habitatnya. Pengelolaan
kawasan hutan TNBD ke depan hendaknya sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya
masyarakat SAD. Alternatif tindakan sebagai strategi konservasi rotan jernang
yakni: 1) Penataan ruang; 2) Penelitian dan Pengembangan Rotan Jernang; 3)
Budidaya Rotan Jernang; 4) Membangun pasar jernang nasional; 5) Konservasi
in situ dan konservasi ex situ Rotan Jernang; 6) Pembentukan forum komunitas
SAD dan Penguatan Lembaga Adat SAD; 7) Pendampingan dan pemberdayaan
SAD; 8) Penegakan aturan adat SAD; 9) Pengelolaan kawasan TNBD secara
kolaboratif; dan 10) Monitoring dan evalusi kegiatan konservasi jernang secara
berkala.
Collections
- MT - Forestry [1445]