Chemical Modification Of Polyphenol And Its Application For Wood Treatment: Natural Catechin Modification
View/Open
Date
2017Author
Boer, Febrina Dellarose
Nandika, Dodi
Gérardin, Christine
Metadata
Show full item recordAbstract
Katekin merupakan salah satu polifenol alami yang dikenal karena sifat
antioksidannya. Katekin sendiri dapat dimodifikasi dengan tujuan untuk meningkatkan
potensi kegunaannya dengan berbagai senyawa lain, seperti resin epoksi,
melalui sintesis uretan dan asam lemak melalui reaksi esterifikasi. Dengan meningkatnya
usaha dalam mengembangkan poliuretan bebas isosianat (NIPUs),
tujuan pertama dalam penelitian ini adalah untuk memodifikasi katekin secara
kimiawi dengan tujuan untuk sintesis uretan. Sementara itu, untuk pengembangan
bahan pengawet kayu ramah lingkungan, tujuan kedua dari penelitian ini
adalah untuk memodifikasi secara kimia gugus hidroksi katekin dengan rantai
asam lemak dalam konteks kegunaannya sebagai bahan pengawet kayu.
Metode yang digunakan dalam sintesis uretan, terdiri dari empat langkah:
glisidasi katekin, hidrolisis epoksida, sintesis karbonat, dan sintesis karbamat.
Produk yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan alat spektroskopi FTIR
(Fourier Transform Infrared) dan NMR (Nuclear Magnetic Resonance). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa melalui keempat metode tersebut, penelitian ini
telah berhasil memperoleh karbamat (uretan) dengan menggunakan model
aminasi sederhana (butilamin), yang membuka peluang ke depan dalam penelitian
lebih lanjut.
Sementara itu, dalam proses esterifikasi telah dievaluasi metode grafting
menggunakan katekin komersial dengan tiga macam asam lemak: asam kaprat
(C10), asam miristat (C14), dan asam laurat (C12). Selanjutnya sampel kayu
beech (Fagus sylvatica L.) diimpregnasi dengan menggunakan katekin dan
katekin termodifikasi pada konsentrasi 5% dengan menggunakan proses vakum
kemudian diberikan perlakuan pencucian sesuai standar ENV 1250-2. Contoh uji
kayu kemudian diuji ketahanannya terhadap jamur pelapuk putih Corioulus
versicolor selama dua belas minggu. Efektivitas katekin yang dimodifikasi dengan
asam lemak C10, C12, dan C14 dievaluasi melalui pengukuran Weight Percent
Gain (WPG) sebelum dan sesudah pencucian, persentase ketercucian (Percentage
of Leaching, PL), dan ketahanan terhadap jamur Corioulus versicolor sebelum
dan sesudah pencucian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel kayu yang
dimodifikasi dengan asam lemak memiliki penurunan nilai PL yang signifikan.
Dalam hal ini, sampel yang diberi perlakuan katekin—C14 memiliki nilai WPG
yang lebih tinggi, ketercucian paling rendah, dan ketahanan jamur yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
penambahan rantai asam lemak pada katekin dapat meningkatkan efektivitasnya
sebagai bahan pengawet kayu khususnya dalam meningkatkan ketahanan kayu
beech terhadap pencucian. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk
meningkatkan konsentrasi katekin termodifikasi untuk mendapatkan tingkat
ketahanan kayu terhadap jamur yang signifikan.
Collections
- MT - Forestry [1445]