Dinamika Logam Berat Pb Dan Zn Di Perairan Estuaria Jeneberang, Makassar
View/Open
Date
2017Author
Najamuddin
Prartono, Tri
Sanusi, Harpasis S.
Nurjaya, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Daerah Aliran Sungai Jeneberang terbentang melalui kawasan pertanian,
pemukiman, dan wilayah urban dan bermuara di Selat Makassar. Beberapa
permasalahan yang teridentifikasi seperti tingginya erosi dan pelapukan batuan di
wilayah hulu sehingga berdampak pada peningkatan pelepasan logam berat dari
kerak bumi masuk ke dalam sungai, wilayah sekitar Estuaria Jeneberang juga
merupakan kawasan pengembangan Kota Makassar dengan berbagai aktivitas
ekonomi dan bisnis yang berpotensi menjadi sumber pencemar logam berat, dan
keberadaan bendungan dekat hilir menjadi sekat antara sungai dan estuaria yang
mengalirkan air hanya lewat permukaan ke arah estuaria namun kolom permukaan
dari estuaria tidak bisa melintas ke sungai sehingga eksistensi sekat bendungan
tersebut berdampak pada perubahan sistem kimia logam berat di perairan.
Tujuan penelitian adalah menganalisis dinamika logam berat Pb dan Zn
oleh proses fisika kimia meliputi fluks, distribusi konsentrasi, proses adsorpsidesorpsi,
fraksinasi geokimia, dan memodelkan sebaran logam berat Pb dan Zn.
Pengumpulan data lapangan dilakukan pada Musim Barat-Timur dan kondisi
pasang-surut di perairan sungai, estuaria, dan pantai pada kompartemen kolom air
dan sedimen dasar. Konsentrasi logam berat Pb dan Zn dianalisis dengan
Spektrometer Serapan Atom (AAS) berdasarkan APHA, AWWA, WEF (2005),
fraksinasi geokimia logam berat dengan metode Sequential Extraction Procedure
berdasarkan Tessier et al. (1979), dan analisis beberapa parameter fisika kimia
perairan.
Fluks logam berat Pb lebih kecil di sungai dibanding di estuaria dan fluks
logam berat Zn di sungai dan estuaria sama mengindikasikan bahwa proses
adsorpsi dan deposisi logam berat Pb dan Zn di estuaria cukup kecil atau bersifat
sebagai logam berat konservatif. Namun peningkatan fluks logam berat Pb lebih
besar dibanding fluks logam berat Zn menunjukkan bahwa logam berat Pb bersifat
lebih konservatif di lokasi studi. Peningkatan fluks logam berat total Pb dan Zn di
mulut estuaria yang cukup signifikan menjadi indikasi kuat besarnya input polutan
logam berat dari wilayah pantai dari sumber antropogenik masuk ke dalam
estuaria.
Kisaran konsentrasi Pb terlarut Musim Barat adalah < 0.002-0.075 mg/l
(pasang) dan < 0.002-0.056 mg/l (surut) dan Musim Timur < 0.002-0.221 mg/l
(pasang) dan < 0.002-0.175 mg/l (surut). Kisaran konsentrasi Zn terlarut Musim
Barat < 0.002-0.018 mg/l (pasang) dan < 0.002-0.015 mg/l (surut), dan Musim
Timur < 0.002-0.092 mg/l (pasang) dan < 0.002-0.074 mg/l (surut). Distribusi
konsentrasi Pb dan Zn terlarut dalam perairan dipengaruhi oleh musim dan pasang
surut. Pola distribusi berdasarkan zona perairan menunjukkan sumber logam berat
terlarut dominan berasal dari sumber antropogenik di perairan pantai (coastal
based sources).
Distribusi konsentrasi logam berat Pb partikulat Musim Barat berkisar
0.639-2.569 mg.kg-1 (pasang) dan 0.360-2.569 mg.kg-1 (surut), dan Musim Timur
vii
0.470-2.046 mg.kg-1 (pasang) dan 0.454-2.046 mg.kg-1 (surut). Distribusi
konsentrasi logam berat partikulat Zn Musim Barat berkisar 34.235-90.946
mg.kg-1 (pasang) dan 28.536-90.946 mg.kg-1 (surut), dan Musim Timur 17.005-
29.151 mg.kg-1 (pasang) dan 16.992-29.151 mg.kg-1 (surut). Distribusi konsentrasi
logam berat Pb dan Zn partikulat dipengaruhi faktor musim namun tidak
dipengaruhi oleh pasang surut. Pola distribusi berdasarkan zona perairan
mengindikasikan sumber logam berat Pb dan Zn partikulat berasal dari daratan
dan pantai (land and coastal based sources).
Konsentrasi logam berat Pb dalam sedimen berkisar 0.660-4.330 mg.kg-1
dan 0.237-2.329 mg.kg-1 (Musim Barat dan Timur), dan Zn 57.843-115.792
mg.kg-1 dan 38.730-46.060 mg.kg-1 (Musim Barat dan Timur). Konsentrasi logam
berat Pb dalam air pori berkisar < 0.002-0.094 mg/l dan <0.002-0.446 mg/l
(Musim Barat dan Timur), dan Zn 0.051-0.278 mg/l dan 0.220-3.526 mg/l
(Musim Barat dan Timur). Distribusi konsentrasi logam berat dalam sedimen dan
air pori dipengaruhi oleh musim. Pola distribusi logam berat Pb dan Zn dalam
sedimen menunjukkan kemiripan dengan pola distribusi bentuk partikulatnya dan
di dalam air pori mirip dengan distribusi bentuk terlarut.
Analisis proses adsorpsi logam berat dengan theoritical dilution line (TDL)
diketahui bahwa logam berat Pb terlarut mengalami adsorpsi pada kisaran
salinitas 2-30 ‰ sedang Zn terlarut mengalami adsorpsi pada kisaran salinitas 0.5-
30 ‰. Indeks kapasitas adsorpsi (ACI) logam berat Pb rata-rata 98.94 % dan Zn
99.99 %. Indeks transpor terlarutnya (DTI) Pb rata-rata 1.06 % dan Zn 0.01 %.
Hal ini menunjukkan logam berat Pb dan Zn dalam perairan sebagian besar
berbentuk partikulat sehingga mobilitasnya kecil karena cepat mengalami deposisi
ke dasar perairan.
Fraksinasi geokimia logam berat Pb dan Zn dominan dalam bentuk fraksi
residual (resisten) dengan rata-rata 80.41% dan 55.63 % untuk Pb Musim Barat
dan Timur, Zn 74.97 % dan 58.33 % untuk Musim Barat dan Timur. Hal ini
menunjukkan bahwa mobilitas dan reaktivitas logam berat Pb dan Zn dalam
perairan kecil dan mengindikasikan sumber utama polutan logam berat Pb dan Zn
dalam perairan berasal dari proses alami, namun terlihat peningkatan persentase
fraksi non-resisten pada Musim Timur khususnya di perairan pantai menunjukkan
adanya sumber potensial logam berat dari sumber antropgenik berupa fraksi labil
dengan mobilitas yang tinggi dan berpotensi diabsorpsi oleh biota perairan.
Arus di lokasi penelitian dibangkitkan oleh pasang surut dan angin muson
dan dipengaruhi oleh topografi. Pola aliran arus saat pasang menuju ke arah
selatan dan saat surut ke utara. Kecepatan arus maksimum Musim Barat terjadi
saat menjelang surut dengan kecepatan 0.50 m/det dan Musim Timur saat
menjelang pasang dengan kecepatan 0.40 m/det. Hasil simulasi sebaran dan
akumulasi logam berat secara temporal menunjukkan konsentrasi logam berat Pb
dan Zn dalam kolom air dan dalam sedimen lebih tinggi pada Musim Barat
dibanding Musim Timur karena besarnya input logam berat dari erosi lahan atas
saat Musim Barat dan secara spasial terlihat fraksi terlarut terdistribusi dan
terakumulasi di sepanjang perairan pantai bagian utara dan selatan, sedang fraksi
partikulat dan dalam sedimen terdistribusi dan terakumulasi lebih besar di dalam
estuaria dan pantai bagian utara.
Collections
- DT - Fisheries [733]