Pengaruh suhu terhadap efektivitas vaksinasi Newcastle Disease (ND) pada burung puyuh (Coturnix coturnix Japonica).
View/Open
Date
2016Author
Edvani, Kamila
Santoso, Koekoeh
Poetri, Okti Nadia
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh isu pemanasan global, peningkatan suhu bumi dapat memengaruhi dan mengganggu kondisi fisiologis ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh suhu lingkungan terhadap efektivitas vaksinasi Newcastle Disease (ND) pada burung puyuh (Coturnix coturnix Japonica). Seratus enam puluh ekor burung puyuh di bagi menjadi empat kelompok (A, B, C, D), tiap kelompok terdiri dari empat puluh ekor burung puyuh. Setiap kelompok ditempatkan pada suhu yang berbeda: kelompok A pada suhu 25-26 ºC; kelompok B pada suhu 28-29 ºC; kelompok C pada suhu 32-33 ºC; dan kelompok D pada suhu 35-36 ºC. Vaksinasi pertama dilakukan dengan menggunakan ND live vaccine pada DOQ usia 1 hari secara intranasal dan vaksinasi kedua diberikan pada usia 12 minggu menggunakan ND live vaccine secara intramuscular. Sampel serum dikoleksi 10 hari setelah vaksinasi kedua, dan sampel telur dikoleksi 19 hari setelah vaksinasi kedua. Titer antibodi spesifik terhadap ND pada serum dan kuning telur ditentukan dengan uji hemaglutinasi inhibisi (HI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok A (25-26 ºC) memiliki persentase tertinggi dalam memproduksi antibodi spesifik terhadap ND (83,3% dalam serum; 66,7% dalam kuning telur), sementara kelompok D yang memiliki suhu tertinggi (35-36 ºC) memiliki persentase terendah dalam memproduksi antibodi spesifik terhadap ND (50% dalam serum; 33,3% dalam kuning telur). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu lingkungan memengaruhi efektivitas vaksinasi ND pada burung puyuh.