Analisis Ekonomi Dan Kebijakan Pengembangan Wisata Bahari Pulau Tabuan Di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
View/ Open
Date
2016Author
Ambarwati, Ririn
Kusumastanto, Tridoyo
Fahrudin, Achmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Banyuwangi sedang giat mengembangkan sektor pariwisata
sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD). Kontribusi sektor yang
berhubungan dengan pariwisata yaitu Perdagangan, Hotel dan Restoran terhadap
PDRB menempati posisi kedua setelah sektor pertanian yaitu sebesar 28,11% di
tahun 2013, nilai ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar
26,96%. Salah satu destinasi wisata bahari di Kabupaten Banyuwangi adalah
Pulau Tabuan yang letaknya cukup strategis yaitu di Selat Bali sehingga dekat
dengan banyak destinasi wisata terkenal. Pulau ini memiliki beragam flora fauna
di daratannya serta ekosistem lamun dan terumbu karang di perairannya,
menjadikannya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
unggulan. Dalam rangka mendukung pengembangan wisata di Pulau Tabuan perlu
dilakukan kajian mengenai nilai ekonomi kawasan tersebut sebelum dilakukan
investasi pengembangan pulau. Di sisi lain, agar pengembangan wisata dapat
dilakukan secara lestari dan berkelanjutan maka analisis daya dukung kawasan
sangat diperlukan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi demand dari besarnya
biaya perjalanan dan kesediaan membayar wisatawan, menganalisis potensi
supply berdasarkan daya dukung kawasan wisata, menyusun model perencanaan
pengembangan wisata bahari, dan merumuskan strategi kebijakan pengembangan
wisata bahari secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan di Pulau Tabuan dan
sekitarnya. Pulau ini terletak di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo,
Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan lokasi Pulau Tabuan dilakukan secara sengaja
berdasarkan ketersediaan data sekunder dan urgensi kajian untuk pengembangan
pulau. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan
responden adalah purposive sampling. Metode analisis data meliputi analisis
permintaan wisata dengan TCM dan CVM, analisis penawaran wisata dengan
daya dukung kawasan, analisis kelayakan investasi, analisis dinamik, dan analisis
hirarki proses.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total daya dukung wisatawan dari
keempat jenis wisata sebanyak 1.882 orang/hari atau 686.930 orang/tahun. Jumlah
ini jauh lebih besar dari kondisi aktual kunjungan wisatawan yang hanya 9.600
orang/tahun. Terdapat selisih jumlah wisatawan antara daya dukung kawasan dan
kondisi aktual sehingga pengembangan wisata bahari Pulau Tabuan layak
dilanjutkan. Hal tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi kawasan dimana
saat ini masih rendah, apabila daya dukung kawasan per tahun dapat terpenuhi
maka nilai total kawasan sebesar Rp. 15.633.785.301 apabila menggunakan
metode biaya perjalanan dan Rp. 6.525.835.000,00 apabila didekati dari nilai
WTP. Berdasarkan analisis kelayakan finansial, didapatkan nilai NPV sebesar
Rp. 493.054.398,00, Net B/C sebesar 2,44, dan IRR sebesar 22,32%, yang
menunjukkan bahwa usaha wisata bahari Pulau Tabuan layak secara finansial.
Hasil perhitungan analisis kelayakan ekonomi, didapatkan nilai NPV sebesar
Rp. 1.071.475.399,00, Net B/C sebesar 5,05, dan IRR sebesar 51,30%, yang
menunjukkan bahwa usaha tersebut layak secara ekonomi. Analisis dinamik
menunjukkan bahwa luasan terumbu karang mengalami penurunan seiring dengan
penambahan wisatawan. Pada tahun ke-26 penambahan luasnya mulai mengalami
perlambatan akibat upaya konservasi dan pertumbuhan karang secara alami tidak
sebanding dengan laju degradasi dan pencemaran lingkungan. Jumlah wisatawan
mencapai daya dukungnya pada tahun ke-24. Nilai investasi wisata pada tahun
tersebut sebesar Rp. 8.723.581.800,00, dengan tenaga kerja wisata yang
dibutuhkan sebanyak 265 orang. Analisis AHP merekomendasikan kebijakan
memperhatikan keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan, dilanjutkan
dengan peningkatan kapasitas masyarakat. Berdasarkan serangkaian analisis
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa rumusan strategi pengembangan wisata
bahari Pulau Tabuan adalah meningkatkan usaha wisata agar jumlah wisatawan
meningkat namun masih berada di bawah nilai daya dukungnya, didukung dengan
pembangunan fasilitas penunjang wisata yang memadai dan memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan menuju pengembangan wisata
bahari berkelanjutan.
Collections
- MT - Economic and Management [2971]