Optimalisasi Wisata Edukasi Melalui Penambahan Layanan Internet Di Kebun Raya Bogor
View/ Open
Date
2016Author
Hutzi, Ali Akbar
Mulatsih, Sri
Sulistyantara, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan juga dikenal sejak lama
sebagai kawasan pariwisata di propinsi Jawa Barat. Luas Wilayah Kota bogor
sebesar 11.850 Ha terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Salah satu tempat
wisata terkenal di Kota Bogor adalah Kebun Raya Bogro (KRB). Kebun Raya
Bogor sebagai salah satu kebun raya tertua yang dibangun pada tanggal 18 mei
tahun 1817 (197 tahun) atas prakarsa Prof. Dr. C.G.C. Reinwadt, seorang ahli
botani dari Jerman. Kebun Raya Bogor juga merupakan kebun raya terbaik nomor
satu di Asia Tenggara dalam bidang koleksi dan kegiatan ilmiah.
Kebun Raya Bogor memiliki peran utama dan fungsi sebagai tempat
melestarikan, mendayagunakan dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui
kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, serta peningkatan apresiasi
masyarakat terhadap Kebun Raya Bogor. Pemahaman secara nyata tentang fungsi
penting dari Kebun Raya Bogor tersebut hanya dapat diperoleh apabila kita
mengunjunginya. Oleh karena itu, Kebun Raya Bogor sebagai areal wisata harus
terus berinovasi untuk dapat menarik minat pengunjung dengan segmentasi yang
lebih luas lagi.
Inovasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi berbasis internet. Saat
ini teknologi berbasis internet sudah merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat pada umumnya. Internet bukan lagi teknologi
eksklusif namun sudah menjadi kebutuhan banyak orang untuk melakukan
pelbagai hal baik untuk kepentingan pendidikan, bisnis, pekerjaan, bersosialisasi
dan lain sebagainya.
Sejalan dengan perkembanganya, internet mampu melahirkan banyak
teknologi dan berbagai temuan turunan yang dapat diaplikasikan di lingkungan
masyarakat. Barcode system adalah salah satu teknologi turunan berbasis internet
yang juga dapat dikembangkan di KRB untuk mengenali semua jenis tanaman
yang ada secara praktis, lengkap dan jelas.
Responden menunjukan ketertarikannya terhadap koneksi internet dan
barcode online. Selain itu, nilai WTP yang diberikan oleh responden terhadap
fasilitas barcode online sebesar 5.000 rupiah dengan kumulatif responden
sebanyak 60,37% dan untuk internet 20.000 rupiah dengan kumulatif responden
sebanyak 5,66% memberikan dampak positif terhadap penghitungan analisis
finansial. Berdasarkan analisis finansial yang dilakukan, penambahan kedua
fasilitas tersebut menunjukan kelayakan. Kriteria layak tersebut dapat dilihat dari
nilai NPV yang lebih besar daripada nol yaitu Rp 84.156.085; nilai IRR sebesar
29% lebih besar dari nilai df yang ditetapkan yaitu 12%; Nilai B/C lebih besar
dari 1 yaitu sebesar 1,19; dan Payback Periode selama 1,841 tahun yang jauh lebih
cepat dibandingkan usia material/ perangkat yang diinvestasikan yaitu 3 tahun.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2274]