Aplikasi Root Zone Cooling System Untuk Perbaikan Pembentukan Umbi Bawang Merah (Allium Cepa Var. Aggregatum) Di Dataran Rendah Tropika
Abstract
Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) merupakan komoditi
sayuran yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Pada dekade
terakhir ini permintaan bawang merah mengalami peningkatan. Oleh karena, itu
diperlukan inovasi dan usaha peningkatan produksi bawang merah agar mampu
memenuhi kebutuhan dan tersedianya umbi berkualitas secara kontinyu. Salah
satu teknologi maju dalam teknik budidaya adalah dengan menggunakan sistem
aeroponik dengan konsep pendinginan terbatas (zone cooling). Dari penelitian ini
diharapkan dapat diketahui pengaruh variasi suhu zona perakaran, pengaruh
vernalisasi, serta menghitung kebutuhan energi pada masing-masing aeroponic
chamber, pengaruh vernalisasi dan tanpa vernalisasi terhadap pertumbuhan
bawang merah di dataran rendah dan pengaruh perbedaan suhu larutan nutrisi
dengan beberapa set point suhu terhadap pertumbuhan bawang merah di dataran
rendah.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi
(Split Plot Design), yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan
empat ulangan. Petak utama adalah perlakuan vernalisasi (tanpa vernalisasi dan
dengan vernalisasi). Anak petak berupa set point suhu pendinginan larutan nutrisi
10oC, 15oC, dan tanpa pendinginan sebagai kontrol. Chamber aeroponik
percobaan berukuran 1.5 m (P) x 1 m (L) x 1 m (T) dengan jarak tanam 15 cm x
15 cm. Jadi, dalam satu chamber terdapat 45 tanaman (terdapat 5 x 9 tanaman).
Hasil observasi di laboratorium greenhouse Siswadhi Soeparjo pada bulan
Februari-April 2016 menunjukkan suhu harian berkisar antara 22.8°C hingga
36.10°C dengan suhu tertinggi pada pukul 12.00 WIB. Kelembaban udara
berkisar mulai 65% hingga 94%. Sedangkan untuk radiasi matahari sebesar 5.5 W
m-2 hingga dengan radiasi tertinggi mencapai 287 W m-2 pada pukul 12.00 WIB.
Pada perlakuan vernalisasi tidak berbeda nyata terhadap jumlah anakan, berat
umbi bawang merah dan berat basah akar tanaman. Perlakuan pendinginan suhu
larutan nutrisi berbeda sangat nyata terhadap jumlah daun, jumlah anakan, jumlah
umbi, berat umbi dan berat akar tanaman. Suhu yang cocok untuk budidaya
bawang merah didataran rendah tropika basah untuk memproduksi umbi adalah
dengan set point suhu 15oC, tanpa vernalisasi. Kebutuhan energi untuk
pendinginan daerah perakaran dalam sistem zone cooling untuk luasan 100 m2
pada set point zone cooling suhu 10oC adalah 0.440 kWh/m2, set point zone
cooling 15oC adalah 0.321 kWh/m2 dan kontrol adalah 0.127 kWh/m2. Perkiraan
beban listrik satu musim panen untuk 15oC, luasan 100 m2 mencapai 1926 kWh.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2332]