Aktivitas Penerbangan Harian Teuweul Tetragonula Laeviceps (Smith) (Hymenoptera: Apidae) Dalam Hubungannya Dengan Status Koloni Dan Faktor Cuaca
View/Open
Date
2016Author
Yustia, Indah Putri Januar
Rauf, Aunu
Maryana, Nina
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu jenis teuweul yang paling umum dijumpai di Indonesia adalah
Tetragonula laeviceps (Smith) (Hymenoptera: Apidae). Tidak banyak diketahui
tentang perilaku penerbangan dari spesies ini. Penelitian ini bertujuan mengkaji
jenis-jenis tanaman yang dikunjungi oleh T. laeviceps dan aktivitas penerbangan
harian T. laeviceps dalam kaitannya dengan status koloni dan faktor cuaca.
Sebanyak enam koloni T. laeviceps digunakan dan digolongkan sebagai
koloni kuat (koloni 1, 3, 4) dan koloni lemah (koloni 2, 5, 6) berdasarkan kondisi
umum jumlah pot makanan, sel anakan, dan populasi. Sebelum pengamatan
aktivitas penerbangan, sampel polen dikumpulkan dari bagian korbikula pekerja
dan disimpan untuk acetolysis. Aktivitas penerbangan (jumlah teuweul yang
keluar dan masuk sarang, dengan atau tanpa membawa materi) dihitung mulai
pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Polen yang dibawa hanya ditemukan pada korbikula pekerja yang berasal
dari tiga koloni (koloni 1, 3, 5). Pekerja dari koloni lain (koloni 2, 4, 6) masuk ke
sarang tanpa membawa polen. Polen yang dibawa oleh pekerja berasal dari 13
spesies tumbuhan yang tergolong dalam 9 famili. Famili yang paling banyak
ditemukan adalah Rubiaceae dan spesiesnya adalah Hedyotis auricularia.
Berdasarkan uji Mann-Whitney, jumlah teuweul yang keluar dan masuk
sarang berbeda sangat nyata (p < 0.001) antara koloni kuat dan koloni lemah.
Begitu juga jumlah teuweul yang membawa polen, membawa resin dan membuang
sampah berbeda sangat nyata antara kedua kelompok koloni tersebut. Jumlah
teuweul yang keluar dan masuk sarang, baik pada koloni kuat maupun koloni
lemah, berbeda sangat nyata (uji Kruskal Wallis, p < 0.001) antara jam-jam
pengamatan. Begitu juga jumlah teuweul yang membawa polen, membawa resin,
dan membuang sampah berbeda sangat nyata.
Aktivitas keluar dan masuk sarang dimulai sejak pukul 06.00, dengan puncaknya
terjadi pada pukul 11.00-13.00. Ada korelasi positif (sedang) antara suhu
udara dengan aktivitas keluar sarang pada koloni kuat (rs = 0.57, p < 0.001) dan
koloni lemah (rs = 0.46, p < 0.001). Begitu juga suhu berkorelasi positif (sedang)
dengan aktivitas masuk sarang (koloni kuat rs = 0.60, p < 0.001; koloni lemah rs =
0.46, p < 0.001). Intensitas cahaya berkorelasi positif (sedang) dengan aktivitas
keluar sarang pada koloni kuat (rs = 0.47, p < 0.001) dan koloni lemah (rs = 0.45,
p < 0.001). Sebaliknya, kelembapan udara berkorelasi negatif (sedang) dengan aktivitas
keluar sarang (koloni kuat rs = -0.55, p < 0.001; koloni lemah rs = -0.43, p <
0.001) dan masuk sarang (koloni kuat rs = -0.60, p < 0.001; koloni lemah rs = -
0.43, p < 0.001). Aktivitas lainnya (membawa polen, membawa resin, dan membuang
sampah) berkorelasi sangat lemah sampai dengan lemah dengan unsur cuaca
yang diamati.
Uji Rayleigh menunjukkan bahwa preferensi waktu (akrofase) untuk seluruh
kegiatan penerbangan harian, baik pada koloni kuat maupun koloni lemah, dengan
panjang vektor rataan (r) seluruhnya bernilai lebih dari 0.7 (p < 0.001). Pada koloni
kuat, akrofase keluar sarang terjadi pada pukul 11.57, lebih awal dibandingkan
akrofase masuk sarang (pukul 12.16). Akrofase membawa polen dan membawa
resin berturut-turut pukul 11.49 dan 11.15. Akrofase membuang sampah terjadi lebih
awal yaitu pukul 10.57. Secara umum, akrofase untuk seluruh kegiatan terjadi
lebih awal pada koloni lemah dibandingkan koloni kuat. Uji Watson-William
menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p < 0.01) antara koloni kuat dan lemah
untuk akrofase keluar sarang, masuk sarang, membawa polen, membuang
sampah, dan perbedaan yang nyata (p < 0.05) untuk akrofase membawa resin.
Collections
- MT - Agriculture [3859]