Show simple item record

dc.contributor.authorPrastowo, Bambang
dc.date.accessioned2010-04-26T07:33:29Z
dc.date.available2010-04-26T07:33:29Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/8308
dc.description.abstractPenggunaan energi nasional kita masih sangat boros. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya perbandingan antara tingkat pertumbuhan konsumsi energi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional atau biasa disebut elastisitas energi. Dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat yang hanya 0,10 dan 0,26, elastisitas energi nasional Indonesia masih tinggi, yaitu sekitar 1,84. Berkenaan dengan pengelolaan energi ini, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan energi nasional melalui terbitnya Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Enersi Nasional yang antara lain menetapkan sasaran penggunaan bahan bakar nabati menjadi lebih dari 5 % terhadap konsumsi enersi nasional pada tahun 2025. Bahan bakar nabati adalah sejenis bahan bakar yang bahan bakunya bisa berasal dari berbagai sumber daya nabati yaitu kelompok minyak dan lemak seperti minyak sawit, minyak kelapa, minyak kanola, minyak kedelai, kacang tanah, jarak pagar. Ditinjau dari bentuknya, bahan bakar nabati bisa berbentuk padat, gas atau cair. Seperti bahan bakar minyak (BBM), BBN cair adalah yang paling luas dan paling fleksibel penggunaannya sampai saat ini. Penggunaan BBN cair sudah mulai dicoba dan kompor khusus untuk inipun sudah ada yang mencoba. Puslitbangbun mencoba kompor protos untuk minyak jarak, CPO dan minyak kelapa, dan power yang dihasilkan tidak banyak perbedaan. Sedangkan untuk bungkil jarak pagar, bukan hanya minyaknya yang dapat dimanfaatkan. Bungkil hasil dari pemerasan biji jarak pagar masih bisa diproses menghasilkan biogas. Pengembangan inovasi teknologi pertanian terutama yang mendukung pengembangan sumber bahan bakar nabati terus dilakukan, walaupun selama ini lebih banyak ditujukan untuk pengembangan komoditasnya itu sendiri. Bagi komoditas seperti kelapa sawit, tebu dan ubikayu relatif teknologinya sudah lebih tersedia dibandingkan dengan jarak pagar. Sampai saat ini, keempat komoditas tersebut sebenarnya sudah tersedia varietas/benih unggulnya. Oleh karena itu, penerapan teknologi yang benar hendaknya tetap menjadi perhatian kita, agar masyarakat dapat memperoleh manfaat dari usaha tani komoditas komoditas tersebut, termasuk alat-alat dan mesin-mesin yang dapat digunakan untuk itu.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectBahan Bakar Nabatiid
dc.subjectKompor Minyak Nabatiid
dc.subjectReaktor Biogasid
dc.subjectBiomasaid
dc.titleInovasi Teknologi Pertanian Mendukung Pengembangan Bahan Bakar Nabatiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Proceedings [2790]
    Proceedings of Bogor Agricultural University's seminars

Show simple item record