Manajemen Stres Dan Kesejahteraan Subjektif Keluarga Di Permukiman Marjinal
Abstract
Keluarga di permukiman marjinal dituntut untuk melakukan serangkaian adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di luar sistemnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen stres dan kesejahteraan subjektif keluarga di permukiman marjinal. Disain penelitian cross sectional dengan lokasi penelitian di Kelurahan Balumbang Jaya dan Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor. Masing-masing kelurahan dilakukan simple random sampling, sehingga diperoleh total sebanyak 160 keluarga lengkap memiliki anak remaja. Sumber stres tertingi pada keluarga di permukiman marjinal adalah bersumber dari ketegangan dalam keluarga dan masalah keuangan bisnis. Strategi koping tertinggi yang dilakukan adalah menerima semua yang telah terjadi dan sadar tidak bisa dirubah kembali. Gejala stres dengan intentensitas tertinggi adalah seringnya merasakan pusing atau sakit kepala. Tingkat kesejahteraan subjektif keluarga dimensi fisik ekonomi berada paling rendah dengan tingkat ketidakpuasan tertinggi terhadap tabungan yang dimiliki. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa lama menikah memengaruhi secara negatif terhadap gejala stres. Sumber stres dan strategi koping berfokus pada masalah memengaruhi secara positif terhadap gejala stres. Masalah keuangan dan bisnis serta besar keluarga memengaruhi secara negatif pada kesejahteraan subjektif, sedangkan perubahan dan masalah pekerjaan keluarga memengaruhi secara positif terhadap kesejahteraan subjektif keluarga.