Aksesibilitas Industri Agro Skala Mikro Kecil pada Sumber Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Usaha di Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2016Author
Wedelia, Lillah
Hutagaol, Parulian
Daryanto, Arief
Metadata
Show full item recordAbstract
Industri agro merupakan salah satu sektor usaha mikro kecil bidang pengolahan hasil pertanian dengan karakteristik sebagian besar usahanya berskala kecil dan teknologi rendah. Industri agro mempunyai peran penting sebagai sumber kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat. Namun pengembangan industri agro masih dihadapkan dengan berbagai masalah, terutama rendahnya aksesibilitas pada sumber pembiayaan formal. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis aksesibilitas pada sumber pembiayaan formal, (2) menganalisis pengaruh aksesibilitas industri agro skala mikro kecil pada berbagai sumber pembiayaan terhadap kinerja usaha di Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian di Kabupaten Bogor dipilih secara purposive. Kabupten Bogor merupakan daerah yang memiliki jumlah usaha mikro kecil yang besar di Indonesia dan mampu menyerap tenaga kerja paling besar di Jawa Barat. Pengambilan sampel didasarkan pada sentra industri mikro kecil yang terdapat di Kabupaten Bogor. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode snowball, dengan jumlah sampel sebanyak 72 pengusaha. Model probit digunakan untuk menjawab tujuan pertama, sedangkan metode dua tahap (two stage) digunakan untuk menjawab tujuan kedua. Aksesibilitas pada sumber pembiayaan formal dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, jumlah aset dan posisi kepemilikan usaha. Akses kredit formal dan semi formal mampu memberikan pengaruh positif terhadap kinerja usaha berupa peningkatan aset, namun tidak berpengaruh terhadap peningkatan nilai produksi dan pendapatan. Sedangkan kredit sumber pembiayaan informal tidak mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja usaha industri agro mikro kecil. Sumber pembiayaan yang direkomendasikan bagi pengusaha mikro kecil adalah sumber pembiayaan semi formal (PKBL). Bentuk pembiayaan semi formal ditawarkan dengan bunga rendah, jadwal pembayaran yang tidak terlalu ketat seperti bank, dan terdapat pembinaan atau monitoring terhadap usaha yang dijalankan. Upaya peningkatan akses pada kredit dapat dilakukan dengan meningkatkan karakter atau kemampuan pengusaha industri kecil, salah satunya dengan peningkatan kemampuan inovasi produk melalui pelatihan atau pembinaan baik dari segi manajemen usaha, informasi tentang akses kredit maupun pasar.
Collections
- MT - Economic and Management [2971]