Pengendalian Penyakit Pasca Panen, Penicillium expansum dengan Sel Khamir Rhodotorula Glutinis
Abstract
Semakin berkembangnya kepedulian terhadap bahaya residu fungisida kimiawi pada bahan pangan disamping juga meningkatnya ketahanan patogen terhadap fungisida kimiawi, telah menggarisbawahi pentingnya penerapan teknik yang lebih aman dalam pengendalian penyakit pasca panen buahan. Penggunaan agensia biologis dalam penanganan penyakit pasca panen merupakan area baru yang menjajikan. Beberapa isolat mikroba telah terdaftar sebagai agensi biokontrol untuk penanganan penyakit pasca panen. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari pengendalian jamur patogen pasca panen buahan Penicillium expansum sel khamir Rhodotorula glutnis. Kemampuan sel khamir menghambat perkembangan jamur patogen diuji secara in vitro dalam media buatan dan in vivo menggunakan buah apel. Uji in vitro menunjukkan bahwa sel khamir menghambat perkecambahan spora dan perpanjangan tuba germinasi serta pertumbuhan miselium jamur . Uji daya hambat yang dilakukan pada luka buatan pada buah apel menunjukkan bahwa sel khamir (107 dan 108 sel ml-1) dapat menghambat persentasi infeksi yang masing-masing sampai 30% dan 60% serta menghambat penyebaran luka infeksi yang disebabkan oleh jamur tersebut. Penambahan nutrisi dan kelembaban pada tempat infeksi dapat menurunkan daya hambat sel khamir tersebut. Dalam makalah ini disajikan pula konsep ”mode of action” yang diduga berperan penting dalam proses penghambatan perkembangan jamur patogen oleh sel khamir. Indikasi mengarah pada kesimpulan bahwa kompetisi nutrisi dan ruang ikut berperan dalam proses penghambatan jamur patogen oleh sel khamir tersebut.
Collections
- Proceedings [2790]