Show simple item record

dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.authorCarolina, Ratna Anita
dc.date.accessioned2017-01-30T07:11:22Z
dc.date.available2017-01-30T07:11:22Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82621
dc.description.abstractKedelai merupakan salah satu komoditi pangan pokok utama di Indonesia selain beras. Kandungan karbohidrat, protein, serta harganya yang relatif murah dan terjangkau dibandingkan dengan sumber protein lainnya, menjadikan kedelai sebagai salah satu komoditi pangan yang cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun, peningkatan konsumsi kedelai di dalam negeri tidak disertai dengan peningkatan produksi kedelai di dalam negeri, sehingga selama bertahun-tahun Indonesia telah menjadi net importir kedelai. Hal ini menyebabkan fluktuasi harga kedelai di dalam negeri cenderung dipengaruhi oleh perubahan harga kedelai di pasar dunia. Maka, untuk menjaga stabilitas harga serta menjaga agar harga pangan tetap berada pada titik yang terjangkau oleh konsumen, diperlukan sebuah kebijakan yang tepat dari pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren perkembangan produksi kedelai dalam negeri dan impor kedelai, menganalisis volatilitas harga kedelai domestik dan dunia, serta menganalisis integrasi pasar dan transmisi harga antara pasar kedelai domestik dengan pasar kedelai dunia. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, bursa Chicago Board of Trade (CBOT), dan Bank Indonesia, untuk periode penelitian Januari 2000 hingga Desember 2014. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ARCH/GARCH untuk menganalisis volatilitas harga, serta model Ravallion untuk menganalisis integrasi pasar dan transmisi harga, dengan variabel yang digunakan adalah harga kedelai lokal dan impor di dalam negeri, harga kedelai di pasar dunia, dan nilai tukar. Hasil analisis volatilitas harga menunjukkan bahwa harga kedelai lokal lebih volatil dibandingkan dengan harga kedelai impor, dan harga kedelai dunia lebih volatil dibandingkan dengan harga kedelai lokal dan impor. Sementara itu, hasil analisis integrasi pasar dan transmisi harga menunjukkan bahwa tidak terdapat integrasi antara pasar kedelai dunia dengan pasar kedelai lokal dan impor baik dalam jangka waktu pendek maupun dalam jangka waktu panjang. Selain itu, transmisi harga yang terjadi dari pasar kedelai dunia ke pasar kedelai lokal dan impor sangat lemah. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan harga di pasar kedelai dalam negeri tidak dipengaruhi oleh pergerakan harga di pasar kedelai dunia. Fluktuasi harga yang terjadi di pasar kedelai lokal dan impor lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam negeri seperti nilai tukar, distribusi, serta kebijakan pengaturan harga di dalam negeri. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk meningkatkan stabilisasi harga kedelai, diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk mengatur tata niaga dan distribusi kedelai di dalam negeri, serta peningkatan teknologi tanam, pemberian subsidi bibit unggul dan pupuk, serta insentif harga kepada petani untuk meningkatkan produksi kedelai di masa depan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcPriceid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcDKI Jakartaid
dc.titleAnalisis Integrasi Pasar Dan Transmisi Harga Kedelai Indonesia Dengan Kedelai Dunia.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordVolatilitasid
dc.subject.keywordIntegrasi Pasarid
dc.subject.keywordTransmisi Hargaid
dc.subject.keywordKedelaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record