Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawati, Emmy
dc.contributor.advisorNelwan, Leopold Oscar
dc.contributor.authorAmalia, Mila Siti
dc.date.accessioned2017-01-30T07:05:22Z
dc.date.available2017-01-30T07:05:22Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82600
dc.description.abstractJamur tiram umumnya didistribusikan ke pasar pada siang hari sekitar pukul 14.00. Suhu lingkungan pada kisaran jam tersebut cukup tinggi dan akan memicu proses metabolisme yang lebih cepat sehingga kualitas jamur tiram akan cepat menurun. Salah satu cara yang dapat mempertahankan mutu jamur adalah perlakuan dingin. Ice gel dapat digunakan sebagai sumber dingin untuk masa transportasi jamur tiram. Tujuan penelitian ini adalah merancang kemasan, menentukan jumlah dan penataan posisi ice gel dalam kemasan karton agar suhu jamur tiram turun hingga 15 oC, mengetahui pengaruh penggunaan plastik PP perforasi dan pemberian ice gel dalam kemasan karton terhadap kualitas jamur tiram. Kemasan berbahan karton gelombang dirancang sebagai kemasan sekunder untuk wadah kemasan ritel jamur (250 g/pak) sebanyak 12 (3kg) ditambah 4 buah ice gel. Berat ice gel ditentukan berdasarkan panas dinding kemasan, ventilasi kemasan, dan respirasi jamur tiram. Dua perlakuan dalam penelitian ini adalah pemberian ice gel (G) dan perforasi (P) pada kemasan ritel. Pemberian ice gel terdiri dari tiga taraf diantaranya tanpa ice gel (G0), ice gel susunan 1 yaitu ice gel diletakkan secara vertikal antara masing-masing sekat pada kemasan ritel jamur (G1) dan ice gel dengan susunan 2 yaitu 2 buah ice gel diletakkan secara horizontal dibagian atas kemasan dan 1 buah ice gel secara vertikal pada sisi kemasan terpanjang (G2). Plastik PP sebagai kemasan ritel diberi perforasi dengan dua taraf yaitu 0.1% (P1) dan 0.3% (P2) dari luas kemasan. Perubahan kualitas jamur diketahui dengan mengukur susut bobot, warna, kadar air dan kuat tarik. Perubahan suhu dan kualitas jamur diamati setelah 2.5 jam yang merupakan lama waktu transportasi dari kumbung ke pasar, setelah itu disimpan dalam suhu 15 oC dan diamati setiap harinya. Pengaruh pada masing-masing parameter mutu dapat dilihat dengan analisis statistik menggunakan rancangan acak kelompok dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk melihat beda nyata. Hasil penelitian menunjukkan dimensi kemasan karton yang digunakan adalah 50 cm x 40 cm 24 cm. Kebutuhan ice gel untuk menurunkan suhu 3 kg jamur dari 28 oC menjadi 15 oC adalah 2.52 kg, dibuat dalam 4 kemasan repack masing-masing 0.63 kg. Posisi ice gel susunan 2 dapat menurunkan suhu jamur rata-rata lebih rendah dibandingkan posisi susunan 1, sehingga posisi 2 berpotensi dapat mempertahankan mutu jamur lebih baik dibanding susunan 1. Posisi ice gel susunan 2 dengan perforasi plastik 0.3% dan 0.1% dapat menurunkan suhu jamur bagian atas masing-masing hingga 11 oC dan 12.2 oC, sedangkan rata-rata suhu jamur dalam kemasan adalah 16.9 dan 17.1 selama 2.5 jam. Pemberian ice gel bepengaruh terhadap perubahan susut bobot, warna, kadar air dan kuat tarik jamur tiram. Jamur tiram yang diberi ice gel dapat mempertahan mutu jamur lebih baik dibandingkan dengan jamur tanpa ice gel.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultureid
dc.subject.ddcPost-harvestid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleAplikasi Ice Gel Pada Kemasan Karton Untuk Transportasi Dan Penyimpanan Sementara Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordjamur tiramid
dc.subject.keywordkemasan kartonid
dc.subject.keywordice gelid
dc.subject.keywordplastik perforasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record