Show simple item record

dc.contributor.advisorSugiyono
dc.contributor.advisorSyamsir, Elvira
dc.contributor.authorAulana, Lena Nur
dc.date.accessioned2017-01-30T07:00:03Z
dc.date.available2017-01-30T07:00:03Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82569
dc.description.abstractPenelitian mengenai modifiksi panas pada terigu/pati telah banyak dilakukan, namun karakteristik dari terigu modifikasi panas yang dihasilkan belum banyak diketahui karena sangat dipengarui oleh bahan baku dan proses modifikasi panas. Berdasarkan ketersediaan air, modifikasi panas dibedakan menjadi dua metode dasar, yaitu modifikasi panas kering dan modifikasi panas basah. Perbedaan jenis modifikasi ini berpengaruh pada karakteristik dan jenis aplikasi tepung yang cocok. Roti merupakan salah satu produk turunan tepung terigu. Salah satu permasalahan utama pada produk roti adalah staling. Penggunaan terigu modifikasi panas pada produk roti diharapkan dapat menghambar proses staling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan fungsional terigu modifikasi panas (kering dan basah) serta karakteristik roti tawar yang dihasilkan dengan substitusi terigu modifikasi panas. Didapatkan hasil bahwa terigu modifikasi panas memiliki kadar air yang lebih rendah dibandingkan terigu kontrol. Terigu modifikasi panas kering memiliki kadar air yang lebih rendah dibandingkan terigu modifikasi panas basah. Sementara, kadar protein terigu modifikasi panas kering dan panas basah tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Penampakan mikroskopis granula menunjukkan bahwa terigu modifikasi panas masih menunjukkan sifat birefringence. Terigu modifikasi panas kering memiliki jumlah granula dengan sifat birefringence yang lebih banyak dibandingkan terigu modifikasi panas basah. Karakteristik fungsional terigu modifikasi panas basah pada parameter penyerapan air (water absorption) memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan terigu modifikasi panas kering dan terigu kontrol. Indeks gluten pada terigu modifikasi panas kering dan panas basah memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan terigu kontrol. Karakteristik pasting terigu modifikasi panas kering dan panas basah memiliki rasio stabilitas yang lebih tinggi dibandingkan terigu kontrol. Sifat ini menunjukkan terigu modifikasi panas kering dan panas basah memiliki kemampuan untuk menahan air pada kondisi pemanasan. Kemampuan ini pada aplikasi roti tawar diharapkan mampu menahan air sehingga diperoleh roti tawar yang lembut lebih lama. Hasil aplikasi terigu modifikasi panas kering dan panas basah pada pembuatan roti tawar dengan tingkat substitusi 5%, 10%, 15% dan 20% menunjukkan nilai firmness dan jumlah mikroba yang lebih rendah serta bread scoring yang lebih tinggi dibandingkan tanpa penggunaan terigu modifikasi panas. Nilai kadar air dan aktivitas air roti tawar dengan substitusi terigu modifikasi panas tidak mengalami perubahan nyata selama lima hari penyimpanan pada suhu ruang. Nilai firmness yang lebih rendah dibandingkan kontrol menunjukkan roti tawar dengan substitusi terigu modifikasi panas mampu menghambat staling. Berdasarkan nilai bread scoring, roti tawar dengan tingkat substitusi terigu modifikasi panas basah 5% merupakan perlakuan yang paling efektif karena memiliki penurunan nilai bread scoring yang lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood sciencesid
dc.subject.ddcBakeriesid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKarakterisasi Terigu Modifikasi Panas Dan Penggunaannya Pada Pembuatan Roti Tawarid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkarakterisasiid
dc.subject.keywordroti tawarid
dc.subject.keywordterigu dan modifikasi panasid
dc.subject.keywordstalingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record