dc.description.abstract | Media internet merupakan media komunikasi yang sedang berkembang
dengan pesat saat ini. Penggunaan internet juga meluas pada berbagai interest
salah satunya pada bidang pendidikan. Pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh
(PTTJJ) menjadi salah satu institusi yang memperoleh keuntungan dari
berkembangnya media ini sebagai media pendidikan. Namun demikian beberapa
kendala muncul manakala pengguna ingin memasuki ke dalam sistem media
internet. Masalah ini kemudian menjadi bagian dari amatan para peneliti masalah
komunikasi media.
Universitas Terbuka sebagai institusi PTTJJ memiliki karakteristik utama
adanya jarak antara mahasiswa dan pengajar serta institusinya. Jarak tersebut
menuntut mahasiswa mampu mengelola kebutuhan belajarnya secara mandiri.
Tingkat kemandirian belajar mahasiswa ini menentukan keberhasilannya dalam
menempuh perkuliahan yang ditempuhnya. Untuk itu berbagai upaya dilakukan
agar mahasiswa dapat meningkatkan kemandirian belajarnya. Salah satu alternatif
adalah dengan menerapkan internet menjadi media bagi mahasiswa untuk
memenuhi berbagai kebutuhan belajarnya. Upaya ini selain bertujuan untuk
mengurangi jarak tersebut, juga bertujuan untuk meningkatkan interaksi agar
mahasiswa mampu belajar secara mandiri.
Dalam mengakses informasi dan sumber belajar yang diperlukan melalui
internet, mahasiswa menghadapi beberapa halangan antara lain, faktor
ketersediaan sistem jaringan internet, faktor ketersediaan fasilitas teknologi
komputer, faktor sosial yang di dalamnya dukungan dan hambatan berperan, dan
faktor pengetahuan dan kemampuan. Dalam proses ini, perilaku mahasiswa dalam
mengakses internet turut dalam menentukan sejauh mana mahasiswa memeroleh
apa yang dibutuhkan.
Perilaku pengaksesan internet terdiri dari tiga aspek yang saling terkait yaitu
aspek kognitif, afektif, dan konatif. Sejauh mana mahasiswa memiliki
pengetahuan tentang teknologi internet, apa yang dirasakan mahasiswa tentang
penggunaan internet, dan tindakan apa yang dilakukan mahasiswa yang berkenaan
dengan internet, ketiganya merupakan aspek utama dalam penelitian ini.
Pada dasarnya kegiatan mahasiswa dalam mengakses internet merupakan
proses komunikasi, oleh karena itu komponen-komponen dalam proses
komunikasi turut memengaruhi perilaku mahasiswa. Komponen-komponen proses
komunikasi yang diamati antara lain, persepsi mahasiswa terhadap sumber dan
pesan. Persepsi-persepsi ini menjadi faktor yang memperkuat atau memperlemah.
Dalam hubungannya dengan kebutuhan belajar, mahasiswa memanfaatkan
internet sebagai sumber belajarnya. Pemanfatan internet dalam hal ini bertujuan
untuk mencari dan memenuhi kebutuhan informasi, belajar dan mengerjakan
tugas-tugas serta berdiskusi dengan teman-teman dan tutornya, berkomunikasi
dengan berbagai pihak, serta bersosialisasi dengan teman-teman mahasiswa
sejawatnya.
Bertolak dari hal-hal yang dibicarakan di atas, permasalahan yang ingin
dipecahkan adalah (1) bagaimanakah faktor-faktor perilaku akses internet dan
pemanfaatan internet dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, (2)
bagaimanakah strategi dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa
PTTJJ.
Penelitian ini secara empiris dilaksanakan di wilayah Surakarta, yang
mencakup wilayah kotamadya Surakarta, dan kabupaten-kabupaten Sukoharjo,
Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, dan Wonogiri. Penelitian ini bertujuan
untuk, (1) menganalisis bagaimana faktor-faktor yang memengaruhi perilaku
akses internet, pemanfaatan internet, dan kemandirian belajar mahasiswa; (2)
merumuskan strategi untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor lingkungan yang terdiri atas
indikator-indikator ketersediaan internet, dukungan keluarga terhadap penggunaan
internet, dan hambatan dalam mengakses internet, berhubungan nyata dengan
perilaku akses internet, (2) persepsi-persepsi merupakan variabel antara yang
dapat membantu meningkatkan perilaku akses internet, (3) perilaku akses internet
berkorelasi nyata terhadap pemanfaatan internet, dan (4) perilaku akses dan
pemanfaatan internet berkorelasi nyata dengan kemandirian belajar mahasiswa.
Simpulan akhir dari penelitian ini adalah bahwa model hubungan perilaku
akses internet dan pemanfaatan internet dapat meningkatkan kemandirian belajar
mahasiswa. Strategi yang dapat dirumuskan antara lain: (1) Perlu peningkatan
kemampuan akses dan pemanfaatan internet melalui pelatihan dan sosialisasi
penggunaan internet; (2) Perlu pengembangan program online yang lebih
memperhatikan pada mahasiswa yang memiliki peralatan akses yang terbatas dan;
(3) Agar mengurangi beban akses perlu digunakan media sosial seperti facebook
atau twitter sebagai media alternatif yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi umum maupun informasi tentang tutorial. | id |