Eksplorasi Harmful Algal Blooms (Habs) Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Lingkungan Di Perairan Pesisir Sumatera Selatan
View/Open
Date
2016Author
Aryawati, Riris
Bengen, Dietriech G
Prartono, Tri
Zulkifli, Hilda
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan pesisir Sumatera Selatan merupakan wilayah perairan yang
banyak bermuara sungai besar yang berperan penting dalam roda kehidupan
masyarakat Sumatera Selatan. Hal ini akan mempengaruhi organisme dan biota
yang ada di dalam perairan. Salah satunya adalah fitoplankton yang berperan
sebagai produsen primer dalam tingkatan rantai makanan pada perairan tersebut.
Apabila suatu perairan mendapat masukan nutrien yang terlalu tinggi sehingga
menjadikan kondisi perairan terlalu subur (eutrofikasi), hal ini dapat menimbulkan
ledakan fitoplankton yang pada akhirnya akan mengganggu ekosistem perairan.
Ledakan fitoplankton ini dikenal dengan istilah Harmful Algal Bloom (HABs).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik perairan pesisir
Sumatera Selatan, mengetahui jenis, kelimpahan dan sebaran fitoplankton,
mendeterminasi sebaran fitoplankton potensial HABs dan mendeterminasi
hubungan antara fitoplankton penyebab HABs dengan karakteristik lingkungan
menurut dimensi ruang dan waktu di pesisir Sumatera Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perairan pesisir
Sumatera selatan memiliki variasi yang luas karena letak stasiun yang terletak di
muara sungai dan di laut, juga karena faktor musim yang berbeda. Hasil analisis
PCA memperlihatkan bahwa pada saat pasang, salinitas, fosfat dan pH menjadi
penciri pada stasiun 7. Kekeruhan, nitrat dan silikat menjadi penciri pada stasiun
9. Pada saat surut hasil analisis komponen utama menunjukkan suhu menjadi
penciri di stasiun 1, 3 dan 9. PH menjadi penciri di stasiun 7. Fosfat dan
kekeruhan menjadi penciri pada stasiun 9 dan stasiun 10.
Hasil penelitian ini menemukan 52 genera fitoplankton, yang terdiri dari
kelas Bacillariophyceae (29 genera), Dinophyceae (8 genera) Cyanophyceae (7
genera) and Chlorophyceae (8 genus). Jumlah genera tertinggi dijumpai pada
bulan November (24 genera) saat surut, dan terendah pada bulan Mei saat pasang
(16 genera). Kelimpahan tertinggi dijumpai pada bulan Agustus dan September,
dan terendah pada bulan Mei. Diindikasikan terdapat 19 genus fitoplankton yang
dimungkinkan dapat membahayakan lingkungan perairan apabila berada dalam
jumlah yang sangat tinggi (blooming). Delapan bersifat toksik, yang dapat
memproduksi racun yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia yang
mengkonsumsinya (Nitszchia, Alexandrium, Dinophysis, Protoperidinium,
Prorocentrum, Anabaena, Microcystis dan Oscillatoria) dan sebelas tidak bersifat
toksik tetapi merupakan alga yang dapat menyebabkan berbagai efek merusak
pada ekosistem perairan, termasuk mengakibatkan kekurangan oksigen pada
perairan dan menyumbat insang ikan karena bentuk selnya yang tajam dan
berantai banyak (Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Dytilum, Odontella,
Rhizosolenia, Skeletonema, Thalassiosira, Thalassiothrix, Ceratium dan
Noctiluca). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa telah terjadi blooming
Skeletonema pada bulan Juli, Agustus dan September pada semua stasiun,
Chaetoceros pada bulan Agustus stasiun 4, dan Noctiluca pada bulan November
stasiun 1.
Hasil analisis koresponden (CA), memperlihatkan hubungan antara
kelimpahan genera fitoplankton potensial HABs dengan faktor lingkungan.
Kelimpahan Skeletonema saat pasang dipengaruhi oleh silikat yang tinggi, nitrat,
fosfat dan pH yang rendah. Kelimpahan Chaetoceros dipengaruhi oleh kekeruhan
dan silikat yang rendah, suhu, pH, DO, fosfat dan nitrat yang tinggi. Noctiluca
dipengaruhi oleh salinitas yang tinggi. Saat surut kelimpahan Skeletonema
dipengaruhi oleh konsentrasi nitrat, fosfat dan silikat yang tinggi, serta suhu,
salinitas, pH dan DO yang rendah. Kelimpahan Chaetoceros sangat dipengaruhi
oleh suhu, salinitas, pH dan DO yang tinggi serta nitrat, fosfat, silikat yang
rendah.
Analisis diskriminan menunjukkan bahwa terdapat parameter pembeda
pada kondisi pasang dan surut. Parameter tersebut adalah adalah suhu, kekeruhan,
arus, salinitas, pH, fosfat, silikat, Skeletonema dan Chaetoceros.
Collections
- DT - Fisheries [733]