dc.description.abstract | Pemenuhan kebutuhan daging masyarakat saat ini bersumber dari sapi lokal
(sapi bali dan PO) ditambah sapi impor dan daging impor. Sapi impor tersebut
diantaranya sapi limousin dan simental yang merupakan sapi-sapi dari daerah
beriklim sedang. Keberadaan sapi limousin dan simental yang berasal dari iklim
sedang di provinsi Lampung kemungkinan akan bermasalah dalam
termoregulasinya. Permasalahan termoregulasi ini akan berdampak pada
kemampuan produksi dan performa reproduksi sapi. Pengetahuan akan lingkungan
hidup yang sesuai untuk masing-masing sapi mempercepat pertumbuhan populasi
dan meningkatkan pendapatan peternak.
Penelitian ini bertujuan untuk a. mengevaluasi kondisi fisiologi dan
produktivitas (produksi dan reproduksi) sapi bali, sapi PO, sapi peranakan limousin
dan sapi peranakan simental pada beberapa ketinggian tempat yang berbeda.
b. menilai kesesuaian lingkungan untuk sapi bali, sapi PO, sapi peranakan limousin
dan sapi peranakan simental di provinsi Lampung. Lokasi penelitian adalah tiga
kabupaten di provinsi Lampung, yaitu kabupaten Lampung Tengah dengan
ketinggian 0-100 mdpl, kabupaten Pesawaran dengan ketinggian 100-250 mdpl dan
kabupaten Lampung Barat dengan ketinggian 400-500 mdpl. Penelitian ini
menggunakan sapi sebanyak 48 ekor jantan dewasa dan 359 ekor betina dewasa
dengan rincian sapi bali 99 ekor, sapi PO 155 ekor, sapi peranakan limousin 66 ekor
dan sapi peranakan simental 39 ekor. Umur sapi-sapi tersebut adalah dua sampai
empat tahun, dengan cara pemeliharaan dikandangkan.
Data keadaan umum peternakan dan keadaan cuaca lokasi penelitian
dihitung rataannya. Pengaruh ketinggian terhadap respon fisiologi, kemampuan
produksi dan performa reproduksi empat bangsa sapi (sapi bali, PO, peranakan
limousin dan peranakan simental) dilihat menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan tiga taraf perlakuan yaitu ketinggian tempat. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan Uji Jarak
Berganda Duncan untuk mengetahui beda antar perlakuan. Data performa
reproduksi baik sapi jantan maupun betina dianalisis secara Deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi fisiologis,
kemampuan produksi dan performa reproduksinya sapi bali cocok dipelihara di
dataran rendah dengan ketinggian tempat 0-100 mdpl. Luasan daerah ini di provinsi
Lampung adalah 2 268 500.26 ha yang meliputi kabupaten Lampung Tengah,
kabupaten Lampung Selatan, kabupaten Lampung Timur, kabupaten Lampung
Utara, kabupaten Tulang Bawang dan kota Metro. Sapi PO cocok dikembangkan di
daerah dengan ketinggian 400-500 mdpl. Daerah-daerah tersebut meliputi
kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, sebagian Pesisir Barat dan sedikit di
Lampung Utara. Luasan daerah dengan ketinggian ini adalah 541 326.89 ha. Sapi
peranakan limousin cocok dipelihara pada ketiga ketinggian tempat. Ketiga
ketinggian tempat tersebut meliputi daerah dengan ketinggian 0-100 mdpl,
ketinggian 100-250 mdpl dan ketinggian 400-500 mdpl. Artinya hampir seluruh
daerah di provinsi Lampung cocok memelihara sapi peranakan limousin ini.
Luasan daerah yang cocok untuk sapi ini adalah 3 182 400.55 ha. Sapi peranakan
simental cocok dikembangkan di daerah dengan ketinggian 400-500 mdpl. Daerah
ini meliputi kabupaten Lampung Barat, sebagian kabupaten Pesisisr Barat dan
kabupaten Tanggamus. Luasan kedua ketinggian ini adalah 541 326.89 ha. | id |